Jakarta, (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap bertahan kepada keputusan untuk mengajukan hak angket mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo."Walau beberapa fraksi kemungkinan dalam lobi akan lebih setuju interpelasi kenaikan harga BBM, maka kami akan tetap bertahan pada hak angket," katanya kepada ANTARA di sela-sela rapat paripurna DPR di Gedung Nusantara II DPR Senayan Jakarta, Selasa. Rapat paripurna DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar itu antara lain membahas penentuan penggunaan hak DPR soal kenaikan harga BBM, apakah akan menggunakan hak angket atau hak interpelasi. Tjahjo memperkirakan, fraksi-fraksi seperti Partai Golkar, PAN, Partai demokrat dan PPP, cenderung menolak hak angket dan kemungkinan lebih setuju menerima interpelasi. "Saya belum tahu persis apakah Fraksi PKS tetap pada interpelasi atau mendukung angket," katanya. Bagi F-PDIP, persoalan kenaikan harga BBM tak cukup hanya dengan mengajukan usul interpelasi. "Kalau interpelasi itu disetujui, maka pemerintah hanya berkewajiban menjawab dan menjelaskannya. Tidak ada solusi bagi rakyat banyak," katanya. Dampak kenaikan harga BBM, secara absolut telah meningkatkan jumlah rakyat miskin yang kini sedang disurvei oleh Badan Pusat Statistik. "Karena itu, demi kepentingan rakyat banyak. PDIP tetap pada sikapnya untuk mengajukan hak angket. Lebih dari itu meminta kenaikan BBM agar ditinjau kembali," katas Tjahjo Kumolo. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008