Asuncion, Paraguay, (ANTARA News)- Presiden Paraguay Nicanor Duarte Frutos, Senin waktu setempat mengundurkan diri, agar bebas menduduki kursi Senat di mana ia terpilih untuk jabatan tersebut baru-baru ini.
"Pengunduran diri saya sesuai dengan tuntutan konstitusi agar dapat tetap melanjutkan pelayanan terhadap rakyat Paraguay dari bidang legislatif," kata Duarte Frutos menjelaskan dalam satu pesan yang disiarkan langsung media Paraguay.
"Rakyat Paraguay tahu saya adalah kandidat untuk Senat negara dan saya memperoleh jabatan itu dengan memperoleh paling banyak suara dari daftar pemilih."
Menurut Konstitusi negara Amerika Selatan itu, presiden-presiden hanya dapat dipilih untuk mandat lima tahun satu kali saja, dan apabila mereka melepaskan jabatan mereka menjadi senator-senator seumur hidup.
Akan tetapi, dalam kapasitas itu Duarte Frutos akan memiliki satu suara dalam lembaga itu, tetapi tidak dapat memilih. Agar memiliki hak pilih, presiden itu harus berusaha dan memperoleh satu kursi reguler di Senat.
Ia mengajukan permohonan pengunduran dirinya kepada Senator Miguel Abdon Saguler, ketua Kongres Paraguay, dan badan legislatif itu akan bersidang Selasa untuk mempelajari permohonan itu.
Jika pengunduran diri itu disetujui, Wakil Presiden Francisco Oviedo akan bertindak sebagai kepala negara sampai presiden terpilih Fernando Lugo dilantik 15 Agustus.
Duarte Frutos kemudian akan bergabung dengan Senat 1 Juli, setelah ia terpilih dalam pemilu 20 April dari Partai Colorado yang konservatif.
Akan tetapi, beberapa anggota Kongres sudah mengatakan secara terbuka bahwa mereka tidak akan menerima pengunduran diri presiden itu. Oposisi menguasai mayoritas di Kongres Paraguay, dan sejumlah unsur oposisi mengatakan mereka tidak akan menghadiri pemungutan suara dalam usaha agar tidak tercapai kuorum.
"Saya mengharapkan para senator yang terhormat dan anggota-anggota parlemen dapat menghormati mandat konstitusi dengan menolak atau menyetujui pengunduran diri saya. Tidak menjalankan itu merupakan satu kegagalan melaksanakan tugas mereka," kata Duarte Frutos.
Mantan uskup Lugo terpilih menjadi presiden negara itu dengan meraih 40 persen suara, mengakhiri kekuasaan Partai Colorado yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun itu, demikian diwartakan DPA. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008