Memang masih ada masalah soal kesehatan dan higienitasJakarta (ANTARA) - PT Berdikari (Persero) masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bisa merealisasikan impor 10.000 ton daging sapi asal Brasil tahun ini.
Meski demikian, Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo seusai pertemuan dengan Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority (APEDA) di Jakarta, Selasa, mengatakan masalah teknis verifikasi dokumen itu diyakini akan selesai pekan ini.
"Memang masih ada masalah soal kesehatan dan higienitas. Jadi health protocol antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brasil. Insya Allah minggu ini selesai," katanya.
Eko mengatakan segera setelah rekomendasi Kementan keluar, secara otomatis sistem yang ada akan langsung mengajukan permohonan impor kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag).
BUMN peternakan itu juga secara paralel sudah melakukan proses pelelangan hingga menginformasikan harga ke distributor. Dengan demikian, daging sapi impor yang ditargetkan mulai masuk akhir Oktober bisa langsung disalurkan secara bertahap sesuai kebutuhan pasar.
"10.000 ton daging sapi ini akhir Oktober kami harapkan sudah masuk karena harus selesai sebelum Desember," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional Berdikari Oksan OM Panggabean mengatakan setelah rekomendasi Kementan keluar dan izin impor diajukan ke Kemendag, perusahaan pelat merah itu akan langsung melakukan pemesanan sekitar awal Oktober mendatang.
"Dibutuhkan waktu sekitar 50 hari untuk memproses pesanan sampai ke pelabuhan dan butuh sekitar 40 hari pengiriman dari Santos ke Tanjung Priok. Jadi daging sapi impor itu akan tiba di Jakarta sekitar minggu kedua November. Ini pertama kalinya kami mengimpor sapi dari Brasil," tuturnya.
Berdikari sendiri mendapatkan jatah kuota impor daging sapi asal Brasil sebesar 10.000 ton. Dua BUMN lainnya, yakni Perum Bulog dan PT PPI masing-masing sebesar 30.000 ton dan 10.000 ton.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019