Dalam berbagai kesempatan sudah diingatkan bahwa Agats ini konstruksinya semua kayu sehingga seharus dalam membangun harus ada jeda dari satu bangunan ke bangunan lain.
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat mengatakan ratusan kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran untuk sementara ini mengungsi di masjid dan gereja setempat.
Bupati Asmat Elisa Kambu kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan selain di masjid dan gereja, para korban kebakaran juga mengungsi di aula pemda dan dinas pendidikan setempat.
"Di beberapa tempat pengungsian warga ini, kami juga membangun dapur umum dan MCK," katanya.
Menurut Elisa, tempat-tempat pengungsian ini akan berjalan selama satu minggu ke depan, sambil menunggu laporan lengkap dari pihak kepolisian.
"Namun, ke depan agar kejadian ini tidak terulang lagi maka kami akan mendorong perizinan seperti IMB dalam membangun rumah," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam persyaratan pembuatan IMB tersebut, pihaknya mendorong wajib adanya alat pemadam kebakaran di masing-masing rumah warga.
"Dalam berbagai kesempatan sudah diingatkan bahwa Agats ini konstruksinya semua kayu sehingga seharusnya dalam membangun harus ada jeda dari satu bangunan ke bangunan lain," katanya lagi.
Dia menambahkan kebanyakan kios dan toko yang dibangun dan saling menyambung sehingga tidak ada celah, dan ketika terjadi kebakaran akhirnya api cepat merambat serta menghanguskan bangunan milik warga.*
Baca juga: Lilin diduga penyebab kebakaran Pasar Dolog Agats
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019