“Gekira harus dapat menjaga muruah Pancasila dan senantiasa berjuang untuk semua rakyat Indonesia,” kata Fary Djemy Francis kepada wartawan di Kupang, Selasa (17/9).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan peran Gekira dalam mengembalihkan kepercayaan masyarakat Indonesia yang pada pemilu lalu sempat mengemuka tuduhan bahwa Partai Gerindra adalah partai yang tak nasionalis.
Baca juga: Fary Francis: Kembalikan citra Gerindra sebagai partai nasionalis
Fary yang juga adalah Ketua Fraksi Gerinda MPR RI itu menambahkan bahwa tudingan yang tidak benar tersebut harus menjadi tantangan bagi semua kader Gekira di mana pun berada untuk menjawabnya.
"Saya ingin agar kader-kader menyampaikan kepada mereka yang termakan isu SARA bahwa Partai Gerindra adalah partai nasionalis, bukan fundamentalis," kata Fary.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan utama Partai Gerindra adalah perjuangan kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran atas dasar Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 tanpa mempersoalkan agama dan suku.
Baca juga: Gekira nilai kampanye Prabowo-Sandi representasikan Pancasila
Ia juga mengajak semua kader Gekira untuk melihat dinding tembok di DPP Partai Gerindra, terpampang wajah Tuanku Imam Bonjol (ulama, pemimpin, dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803 s.d. 1838).
Selanjutnya, wajah I Gusti Ngurah Rai (pahlawan Indonesia dari Kabupaten Badung, Bali) dan wajah-wajah lainnya yang mewakili semua suku dan agama.
Fary menjelaskan bahwa wajah-wajah tersebut merupakan bukti bahwa semangat Partai Gerindra itu selalu berdasarkan pada perjuangan dan semangat persatuan, bukan dengan perbedaan keyakinan.
Oleh karena itu, dia meminta kader Gekira harus membuktikan kepada masyarakat bahwa Partai Gerindra akan melindungi dan mengayomi semua kalangan.
"Kader-kader Gekira harus menjadi juru bicara dan public relation bagi Partai Gerindra," kata Fary Djemy Francis.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019