New York (ANTARA) - Pengemudi Amerika Serikat yang mungkin merasakan pukulan dari kenaikan harga gas setelah serangan terhadap instalasi minyak di Arab Saudi berada di West Coast, yang menerima hampir separuh impor minyak mentah dari kerajaan itu.
Serangan terhadap instalasi minyak Arab Saudi tersebut pada Sabtu (14/9) meruntuhkan lebih dari lima persen pasokan minyak global dan membuat harga minyak melonjak sebanyak 20 persen.
Baca juga: Utusan AS untuk Arab Saudi kutuk serangan terhadap instalasi Aramco
Harga pemompaan AS diduga akan naik dalam beberapa hari ke depan, saat masa depan bensin naik lebih dari 10 persen dalam perdagangan Ahad (15/9), kata beberapa pengulas, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Harga rata-rata nasional bensin reguler saat ini 2,57 dolar AS per galon, kata AAA.
Namun, pengemudi California --sekitar 13.000 kilometer jauhnya dari Arab Saudi-- dapat menderita pukulan paling keras. Kilang minyak di negara bagian tersebut sangat mengandalkan impor buat pasokannya karena tempatnya yang terpencil dan kurangnya pipa saluran yang menghubungkannya dengan negara bagian yang kaya akan minyak seperti Texas.
Arab Saudi mengekspor lebih dari tujuh juta barel minyak mentah per hari, kebanyakan ke Asia, tapi sebanyak 47 persen apa yang dikirimnya ke Amerika Serikat melalui West Coast.
Selama 12 bulan, yang berakhir pada Juni, West Coast AS mengimpor rata-rata 11,40 juta barel minyak mentah Arab Saudi setiap bulan --kebanyakan mengalir ke sejumlah kilang minyak yang berpusat di California, kata US Energy Information Administration.
Baca juga: Houthi Yaman nyatakan serang sarana Aramco Saudi dengan pesawat nirawak
"Saya benar-benar berpendapat sangat mungkin West Coast akan menyaksikan lebih banyak dampak harga dibandingkan dengan wilayah lain sebab mereka lebih terikat pada impor Arab Saudi," kata Patrick DeHaan, Kepala Analisis Minyak Bumi di perusahaan pelacak GasBuddy.
Arab Saudi mengimpor sebanyak 37 persen dari seluruh total minyak asing California pada 2018, kata California Energy Commission.
"Arab Saudi sejak dulu selalu berusaha menggambarkan dirinya sebagai pemasok minyak mentah yang bisa diandalkan ke pasar dan untuk alasan ini, kami kira mereka akan memilih memasok pasar ekspor buat minyak mentah untuk pertama kali dibandingkan dengan produksi," kata Robert Campbell, Kepala Penelitian Produksi Minyak di Energy Aspects.
Negara itu saat ini memiliki harga bensin rata-rata tertinggi kedua di Amerika Serikat, sebesar 3,63 dolar per galon reguler gas, berada di belakang Hawaii. Harga bahan bakar di California lebih tinggi akibat peraturan ketat dan spesifikasi bensin yang berbeda.
Di antara pembeli terbesar minyak mentah Arab Saudi adalah kilang minyak Chevron Corps di Richmond, California--sebanyak 245.000 barel per hari, dan kilang El Segundo di California --sebanyak 269.000 bpd. West Coast, yang dikenal sebagai wilayah minyak PADD 5, meliputi Negara Bagian Washington --yang juga menerima beberapa barel dari Arab Saudi selama setahun belakangan.
Baca juga: Indonesia kecam serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019