kalau tidak ada dukungan kepada tim penanganan kebakaran ini tidak mungkin bisa jalan penuh
Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak bulan Agustus hingga September 2019 telah menghanguskan seribuan hektare.
"Di Kabupaten Bolaang Mongondow berkisar 653 hektare, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara kurang lebih 198 hektare, dan Kabupaten Minahasa Tenggara kurang lebih 106,21 hektare," sebut Gubernur Olly pada rapat penanganan karhutla bersama jajaran Forkopimda di Manado, Senin.
Karhutla ini menurut Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu harus segera ditangani oleh semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota.
"Hal-hal seperti ini saya kira perlu ada dukungan penuh dari pemprov dan seluruh kabupaten/kota karena kalau tidak ada dukungan kepada tim penanganan kebakaran ini tidak mungkin bisa jalan penuh," kata Olly.
Menurut Gubernur, karhutla ini terjadi lantaran cuaca panas akibat musim kemarau dan kondisi ini diperkirakan bakal terjadi hingga bulan Oktober nanti sehingga memerlukan kesepakatan bersama untuk menanganinya.
"Kebakaran ini timbul karena cuaca panas sehingga gampang terbakar. Dalam kesempatan ini saya mengajak supaya kesepakatan kita bersama dalam rangka penanganan karhutla di sini bisa terlaksana," ajaknya.
Di tingkat provinsi, lanjut Gubernur nantinya akan bentuk tim satgas Polda dan Kodam, sementara di kabupaten/kota juga dibentuk satgas dengan Polres dan Kodim.
"Nah supaya satgas ini juga bisa menggunakan dana yang sudah kita canangkan satu bulan ini untuk penanganan karhutla, jadi bersama sama kita sharing, tim yang ada di kabupaten/kota kita sharing dari provinsi," sebutnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut hadir Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kapolda Sulut Irjen (Pol) Remigius Sigid Tri Hardjanto, Sekdaprov Edwin Silangen serta para bupati dan wali kota.
Baca juga: Cegah karhutla, masyarakat Sulut diajak berperan aktif
Baca juga: Pemprov Sulut terus awasi lokasi rawan Karhutla
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019