Terdampak hari ini lebih luas dibandingkan kemarin.

Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 55 penerbangan di Bandara Internasional Supadio di Kubu Raya, Kalimantan Barat, kembali terganggu karena kabut asap pada Senin, sejak penerbangan pertama hingga pukul 16.00 WIB.

"Hari ini penerbangan untuk keberangkatan dan kedatangan kembali terganggu kabut asap pekat yang menyebabkan jarak pandang aman untuk penerbangan di bawah batas minimal. Ada 55 penerbangan yang terdampak baik tertunda maupun batal," ujar Plt Kadiv Operasional Bandara Internasional Supadio Andry Felanie di Kubu Raya, Senin.

Andry merincikan bahwa sebanyak 22 penerbangan berstatus tertunda sejak jadwal penerbangan pertama hingga pukul 16.00 WIB. "Untuk yang tertunda keberangkatan ada 10 penerbangan dan yang datang ada 12 penerbangan," papar dia.

Sebanyak 33 penerbangan berstatus batal. "Terdampak hari ini lebih luas dibandingkan kemarin," kata dia.

Sementara itu kata dia sejak pagi, hanya ada 6 penerbangan yang berhasil berangkat, sedangkan untuk kedatangan tidak ada.

Baca juga: Pesawat kepresidenan mendarat di tengah kabut asap karhutla Pekanbaru

"Lima penerbangan untuk keberangkatan pada pagi hari di bawah pukul 07.00 WIB dan pada pukul 14.30 WIB. Di luar itu tidak ada aktivitas penerbangan," sebutnya.

Dikatakan dia jarak pandang pada saat tidak ada aktivitas penerbangan sekitar pukul 09. 24 WIB hanya 150 meter - 200 meter saja.

"Namun di atas pukul 16.00 WIB sudah mulai baik yakni sekitar 900 meter. Untuk batas aman penerbangan untuk keberangkatan 800 meter sudah bisa. Sedangkan batas aman untuk pendaratan minimal 1.000 meter," kata dia.

Satu di antara penumpang Citilink tujuan Surabaya, Dedy Hairanai mengaku penerbangan harus batal akibat kabut asap.

"Penerbangan kami batal. Padahal sore ini kami ada kegiatan. Mau diapakan lagi kondisinya begini. Kami memaklumi juga ada pembatalan karena kabut asap," jelas dia.

Ia berharap kabut asap hilang sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan baik tidak seperti saat ini harus tertunda dan bisa saja batal.

"Besok kami akan coba lagi terbang apakah bisa atau tidak. Semoga kondisi seperti ini tidak terjadi lagi," harap dia.
Baca juga: Dharmasraya liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk

Pewarta: Dedi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019