Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman dan Indonesia sepakat mengalihkan utang dari Pemerintah Jerman kepada Indonesia sebesar 50 juta euro untuk program Debt2Health, yaitu penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria yang memerlukan dana 25 juta Euro.
Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto, Dubes Federasi Jerman untuk Indonesia Baron, Paul von Maltzahn, dan Ketua Innovatives Financing Global Fund untuk program penanggulangan AIDS, TBC, dan Malaria, Robert Filipp, mengumumkan program Debt2Health itu di Gedung Depkeu, Jakarta, Senin.
Debt2Health merupakan insturmen pendanaan baru yang membantu peningkatan pengeluaran domestik untuk bidang kesehatan di Indonesia sebesar 25 juta Euro.
Debt2Health merupakan program pengalihan utang di mana Jerman sepakat menghapus utang Indonesia sebesar 50 juta euro dan sepakat menginvestasikan separuh dari jumlah itu untuk program kesehatan masyarakat di Indonesia yang didukung Global Fund.
"Program ini memungkinkan kami mengalihkan utang menjadi sumber pendanaan baru untuk bidang kesehatan di Indonesia. Kami berharap negara-negara kreditor akan bergabung dalam prakarsa ini dan menawarkan kesepakatan serupa untuk Indonesia dan negara lain yang berjuang dengan masalah kesehatan dan beban utang yang besar," kata Rahmat.
HIV/AIDS, TBC, dan malaria masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan sekitar 170.000 penderita HIV. Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita TBC tertinggi di Asia Tenggara, dengan 150.000 orang meninggal karena TBC setiap tahunnya.
Hampir 100 juta orang Indonesia hidup di daerah yang mudah terserang malaria. Saat ini, Global Fund telah menyetujui pendanaan 6 program untuk memerangi HIV/AIDS, TBC, dan Malaria senilai hampir 200 juta dolar AS, 108 juta dolar di antaranya telah disalurkan untuk Indonesia.
Jerman telah menyepakati 6 program pengalihan utangnya kepada Indonesia, dengan jumlah 143,56 juta Euro, termasuk untuk Debt2Heath. (*)
Copyright © ANTARA 2008