Tripoli, Lebanon, (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya tiga orang tewas dan 30 lainnya cedera, Minggu, dalam bentrokan sektarian di kota terbesar kedua Lebanon, Tripoli, kata beberapa sumber keamanan.
Ledakan dan tembakan senapan mesin mengguncang kota di wilayah utara itu ketika para pendukung Sunni pemerintah bertempur dengan orang-orang bersenjata Alawite yang dekat dengan oposisi pimpinan Hizbullah di daerah pinggiran kota pelabuhan yang berpenduduk mayoritas Sunni itu.
Satuan-satuan angkatan darat Lebanon dikerahkan di daerah itu dan berusaha mengakhiri pertempuran, sementara para pemimpin lokal mengadakan perundingan untuk mengendalikan konflik. Puluhan keluarga melarikan dari dari lokasi bentrokan yang mereda setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata, kata sumber-sumber itu.
Beberapa rumah, toko dan mobil rusak dalam bentrokan itu, yang membuat jalan-jalan di kota tersebut ditinggalkan sebagian besar warga.
Belum diketahui dengan jelas bagaimana pertempuran itu meletus pada fajar namun keadaan sangat tegang dalam beberapa pekan ini antara distrik Sunni Bab Tibbaneh dan daerah Alawite Jabal Mohsen.
Tripoli didominasi oleh koalisi mayoritas yang dipimpin Sunni dan anti-Suriah, sementara mayoritas orang Alawite tetap memiliki hubungan dekat dengan Suriah, yang diperintah oleh Alawite.
Bulan lalu Lebanon mengakhiri krisis politik 18 bulan setelah koalisi dukungan Barat dan oposisi yang dipimpin Hizbullah mencapai sebuah perjanjian yang ditengahi Qatar. Konflik itu telah mengarah pada kekerasan antara kedua pihak.
Sejak itu sering terjadi bentrokan-bentrokan kecil antara para pendukung kelompok-kelompok yang bertikai. Penundaan dalam pembentukan pemerintah persatuan nasional yang ditetapkan dalam perjanjian bulan lalu telah meningkatkan kekhawatiran bahwa situasi keamanan akan berkembang semakin buruk.(*)