susah bernafas sampai batuk-batuk dan mata merah
Penajam (ANTARA) - Kabut asap pekat atau tebal menyelimuti wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada malam hingga pagi hari.
Sejumlah warga yang berhasil ditemui, Senin mengatakan, kabut asap mulai pekat pada malam hingga pagi hari, khususnya di wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa dan sekitarnya.
Menurut warga, sejak beberapa hari terakhir sekitar pukul 21.00 Wita hingga antara pukul 07.00 dan 08.00 Wita, kabut asap pekat dan menimbulkan bau seperti bekas pembakaran.
"Bau asap cukup kuat sekitar jam 21.00 Wita sampai pagi, susah bernafas sampai batuk-batuk dan mata merah," ujar Jumansyah, salah satu warga Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
Namun ia menimpali lagi, menjelang siang hari, kondisi udara mulai membaik kendati masih terlihat asap tipis menyelimuti wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa.
Darmanto, salah satu warga Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, juga mengaku merasakan kabut asap mulai pekat atau tebal saat malam hingga pagi hari sejak beberapa hari terakhir.
"Saat malam hingga pagi hari kabut asap terlihat tebal dan apabila terhirup baunya seperti bekas pembakaran. Kabut asap akan berbahaya bagi kesehatan, terutama anak-anak," ucapnya.
Penyebab kabut asap tersebut tidak bisa dipastikan, tetapi diduga berasal dari kebakaran lahan yang terjadi di RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga RT 03 Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam.
Lahan di RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga RT 03 Desa Giripurwa yang terbakar itu merupakan lahan gambut dan masih dalam penanganan petugas, serta masih mengeluarkan asap tebal.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, luasan lahan gambut yang terbakar di wilayah Kelurahan Petung hingga Desa Giripurwa tersebut sudah mencapai 110 hektare.
Untuk penanggulangan kebakaran lahan itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara membentuk tim gabungan, terdiri dari TNI/Polri dan instansi terkait, serta organisasi kemasyarakatan.
Baca juga: Dharmasraya liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk
Baca juga: Kualitas udara Batam memasuki kriteria sedang
Baca juga: Pemkot Pontianak belum bisa pastikan akhir libur sekolah
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019