Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis putri Maria Kristin, yang untuk pertamakalinya mencapai final turnamen Super Series, gagal menembus dominasi pemain China Zhu Lin yang untuk ketigakalinya maju ke final Indonesia Terbuka, sehingga tumbang dalam pertandingan tiga game 18-21, 21-17, 14-21. Meski akhirnya kalah dari Zhu Lin, Maria membuat juara 2006 dan runner-up 2007 itu tidak meraih kemenangan dengan mudah, setelah memaksakan pertandingan di Istora Gelora Bung Karno, Minggu, menjadi tiga game, sekaligus yang terlama, yakni berlangsung selama satu jam 18 menit. Setelah kehilangan game pertama 18-21, Maria, pemain peringkat 34 dunia, merebut game kedua untuk menyamakan kedudukan menjadi masing-masing satu game, sekaligus memaksakan digelarnya game penentuan melawan unggulan pertama tersebut. Menghadapi Zhu Lin untuk pertamakalinya, Maria langsung tertinggal 1-6 pada game ketiga sebelum memperpendek jarak menjadi 7-8, sekaligus membuka peluang baginya untuk meraih gelar Super Series pertamanya. Namun lima poin beruntun yang diraih Zhu Lin membuat pemain China yang masih berusaha meraih tempat di Olimpiade Beijing itu melaju untuk memimpin 13-6 dan tidak terkejar lagi oleh Maria yang sudah tampak kelelahan. "Biasa kalau sudah kelelahan otomatis paha tidak bisa menyangga sehingga beban tertumpu pada lutut, dan hari ini paha saya sudah tidak bisa menahan sehingga (cedera) lutut saya terasa," ujar Maria mengenai penyebab kekalahannya. Ia menilai permainan lawannya sebenarnya tidak terlalu istimewa karena Zhu Lin pun kelelahan, namun lututnya yang sakit membuat geraknya sangat terbatas. "Sebenarnya Zhu Lin sudah mengubah tipe permainannya sejak game kedua, tetapi karena dia juga kelelahan menjadi tidak terlalu kentara. Namun pada game ketiga, setelah lutut saya sakit, ia menjadi tampak cepat pergerakannya," kata Maria. Sementara Zhu Lin yang atas kemenangannya mendapat hadiah 18.750 dolar AS, mengatakan bahwa pertandingan tersebut adalah pertandingan yang sulit, terutama karena sebagai tuan rumah Maria mendapat dukungan dari penonton. Namun ia berharap, keberhasilannya di Indonesia Terbuka bisa membawanya meraih tempat di Olimpiade. Hingga saat ini, China masih belum memastikan tiga tunggal putri yang akan berlaga di Beijing Agustus mendatang dan masih akan menentukan tiga di antara empat pemain yang lolos kualifikasi, yakni Xie Xinfang, Zhang Ning, Lu Lan, dan Zhu Lin. Dua gelar Kekalahan Maria dari Zhu Lin memastikan tuan rumah Indonesia meraih dua gelar melalui kemenangan Sony Dwi Kuncoro atas Simon Santoso pada tunggal putra dan pasangan Vita Marissa/Liliyana Natsir atas ganda putri Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna. Hasil tersebut memperbaiki hasil tahun lalu saat untuk pertamakalinya Indonesia tidak meraih satu gelar pun dalam turnamen yang sudah digelar sejak 1982 itu. Selain Indonesia, China juga membawa pulang dua gelar setelah gelar tunggal putri melalui Zhu Lin, tuan rumah Olimpiade 2008 itu juga memenangi gelar ganda campuran yang dipersembahkan pasangan Zheng Bo/Gao Ling. Ganda campuran unggulan kedua itu mengungguli pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dua game langsung 21-14, 21-8 untuk memenangi hadiah uang sebenar 17.250 dolar AS. Gelar ganda putra diraih pasangan Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari yang memenangi gelar keduanya dalam sepekan dengan menundukkan pasangan Candra Wijaya (Indonesia) dan Tony Gunawan (Indonesia) 19-21, 21-18, 21-14. Pekan lalu ganda putra peringkat 13 dunia itu memenangi gelar Singapura Super Series.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008