Manila, (ANTARA News)- Sebuah kapal feri dengan lebih dari 700 orang di dalamnya karam dihantam topan dan hanya sedikit yang ditemukan, kata para pejabat, Minggu. Para anggota tim penyelamat belum sampai ke lokasi tenggelamnya kapal MV Princess of Stars di dekat pulau Sibuyan. Kapal itu terkena Topan Fengshen. "Kapal itu tenggelam. Kami sedang menunggu para penyelamat tetapi sejauh ini tidak ada yang ditemukan. Kapal-kapal motor kami semuanya pecah," kata Ricardo Aligno, seorang anggota dewan kota dari desa pantai San Fernando kepada radio lokal. Penjaga pantai memperkirakan salah satu dari kapal-kapal mereka akan tiba di lokasi itu dalam beberapa jam ke depan, Kapal itu tenggelam sekitar tiga kilometer dari pantai. Mayat dua wanita ditemukan dan sandal anak-anak hanyut ke pantai. Sebelum Minggu subuh , beberapa warga desa mendengar suara sirene dari kapal yang membawa 626 penumpang dan 121 awak itu. Paling tidak empat orang dari kapal itu meninggal."Kami diberitahu bahwa sekitar pukul 05:00 waktu setempat kapten mengeluarkan peringatan agar meninggalkan kapal itu," kata Letjen Pedro Inserto , panglima militer di Visayas, wilayah Filipina tengah. "Kami memberitahu penumpang dan awak agar dipindahkan ke kapal lain. Tetapi kami masih tidak tahu kapal yang mana," kata Inserto kepada Reuters. Lusinan keluarga, beberapa orang di antara mereka menangis , berkerumun di kantor-kantor perusahaan pelayaran Sulpicio Lines, pemilik kapal itu , di kota Cebu untuk mencari informasi. Perusahaan itu mengatakan pihaknya kehilangan kontak dengan feri itu yang sedang dalam perjalanan dari Manila menuju Cebu, sekitar pukul 12:30 waktu setempat (11:30 WIB) Sabtu. Fengshen, yang memiliki kecepatan angin sampai 195km per jam melanda wilayah tengah Filipina Sabtu , memporakporandakan provinsi Iloilo di mana para pejabat mengatakan paling tidak 59 orang tewas akibat banjir bandang dengan ketinggian air lebih dari dua meter di berbagai tempat. "Iloilo seperti sebuah lautan . Ini adalah bencana alam terburuk yang kami alami dalam sejarah kami," kata Neil Tupaz kepada radio lokal dan menambahkan ia kuatir jumlah korban bisa bertambah. Tupaz mengatakan puluhan ribu orang menyelamatkan diri di atas atap rumah mereka menunggu pertolongan. Secara keseluruhan, Fengshen menewaskan paling tidak 80 orang termasuk seorang gadis cilik berusia delapan tahun dan kakeknya yang tertimbun sampah di tempat pembuangan sampah di kota Cotabato di Filipina selatan. Lebih dari 20.000 orang diungsikan ke tempat-tempat pengungsian di wilayah tengah dan selatan kepulauan itu. Badai telah menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor menumbangkan pohon dan tiang listrik. Topan itu menyebabkan Manila diguyur hujan deras dan angin kencang Minggu, yang menyebabkan aliran listrik putus di banyak bagian ibukota itu. Bandara internasional menggunakan generator-generator untuk listrik dan para penumpang berjejal datang ke terminal pemberangkatan kendatipun sebagian besar penerbangan ditunda atau dibatalkan. Fengshen , topan keenam melanda Filipina tahun ini, menuju arah utara dan diperkirakan akan memasuki Taiwan dalam beberapa hari ke depan, kata laman internet penjejak topan www.tropicalstormisk.com.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008