Gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat tujuh kali gempa bumi dengan magnitudo kurang dari 3,5 dirasakan warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sejak Sabtu (14/9) hingga Senin, pukul 08.00 Wita.

"Sejak Sabtu (14/9), hingga Senin, pukul 08.00 Wita, tercatat 13 kali gempa bumi dengan magnitudo kurang dari 3,5 dan tujuh di antaranya berdampak dirasakan di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi di Mataram, Senin.

Ia mengatakan getaran gempa bumi yang dirasakan warga Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat dengan intensitas maksimal III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasakan getaran gempa oleh warga itu seakan-akan ada mobil truk sedang berlalu.

Baca juga: Gempa bumi di Waingapu karena aktivitas sesar aktif

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Ardhianto menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter dangkal, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

"Gempa bumi tersebut terjadi akibat aktivitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust)," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan," katanya.

Ardhianto juga meminta masyarakat mencermati dan terus berlatih langkah-langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempa bumi, baik saat persiapan sebelum gempa, saat, dan setelah gempa.

Masyarakat juga diminta memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda, pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.

Baca juga: Kader muda tangguh bencana siap dicetak UI bersama Kemendikbud
Baca juga: Setahun gempa, ke luar dari kesulitan dalam balutan gotong royong

Pewarta: Awaludin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019