Komoditas andalan Sulsel itu nikel dan permintaannya sangat besar sehingga mempengaruhi neraca ekspor Sulsel secara keseluruhanMakassar (ANTARA) - Nilai transaksi ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada Juli 2019 tercatat 97,10 juta Amerika Serikat (AS) atau mengalami kenaikan 1,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 95,73 juta dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin, mengatakan kenaikan transaksi ekspor ini karena komoditas andalan Sulsel mengalami permintaan cukup besar.
"Komoditas andalan Sulsel itu nikel dan permintaannya sangat besar sehingga mempengaruhi neraca ekspor Sulsel secara keseluruhan," ujarnya.
Baca juga: Sulsel ekspor rumput laut ratusan ton per bulan
Ia mengatakan nilai transaksi ekspor di Sulsel terkadang tidak menentu karena terjadi fluktuasi dalam setiap bulannya. Namun, kenaikan hingga 63,85 persen atau lebih dari setengah nilai transaksi bulan sebelumnya membuat neraca perdagangan cukup menguntungkan.
Yos menyatakan meskipun terjadi kenaikan transaksi yang cukup signifikan, tetapi membandingkan nilai transaksi ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya ternyata belum bisa mengimbangi transaksi tersebut.
"Transaksi secara tahunan atau year on year untuk periode yang sama masih mengalami penurunan sebesar 13,12 persen dari kondisi yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 111,77 juta dolar AS pada Juli 2018," katanya.
Yos menyebutkan pada komoditas ini juga, BPS mencatat kontribusi nikel hingga 62 juta dolar AS atau setara dengan 63,85 persen dari seluruh komoditas yang menjadi bahan ekspor.
Sedangkan sisanya, terdapat komoditas biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar 9,59 juta dolar AS (9,88 persen) besi dan baja menyumbang 6,32 juta dolar AS atau sekitar 6,50 persen.
Baca juga: KKP catat volume ekspor perikanan Sulsel meningkat 602,8 persen
Untuk komoditas garam, belerang dan kapur 6,28 juta dolar AS (6,47 persen) serta lak, getah dan damar yang menyumbang 3,63 juta dolar AS atau secara persentase menyumbang 3,74 persen.
"Di Sulsel itu ada 10 kelompok komoditas yang memberikan sumbangan nilai transaksi terbesar. Tapi kami selalu ambil lima angka terbesar komoditas dan setiap bulan kebutuhan ekspor berdasarkan komoditas selalu berubah-ubah kecuali nikel," ucap Yos.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019