sensor itu tidak dapat mendeteksi titik api pada daerah yang tertutup awan.
Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau 11 titik api yang tersebar di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, pada Senin.
"Terdapat 11 hot spot hari ini," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, Suratman.
Berdasarkan data BMKG, satu titik api terpantau di Senayang Kabupaten Lingga, 2 titik di Bintan Utara Kabupaten Bintan, 4 titik di Bunguran Timur Kabupaten Natuna dan 4 titik di Bunguran Barat Kabupaten Natuna.
Baca juga: KLHK segel 10 konsesi perusahaan diduga penyebab karhutla Riau
Deteksi titik api itu menggunakan sensor modis pada satelit terra dan aqua. Sensor itu memberikan gambaran lokasi yang mengalami kebakaran hutan.
Satelit mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 Km persegi pada suatu kawasan di permukaan bumi dan diobservasi 2 sampai 4 kali per hari.
Namun, satelit dengan sensor itu tidak dapat mendeteksi titik api pada daerah yang tertutup awan.
Baca juga: Kaltara korban asap kiriman dari karhutla 4 provinsi di Kalimantan
Sementara itu, kabut asap yang menaungi langit Batam pada Senin relatif kian pekat.
Meski begitu, menurut Suratman, kondisi itu belum mempengaruhi transportasi darat, laut dan udara di Kota Batam.
"Untuk jarak pandang di bandara Batam dan sekitarnya saat ini sangat baik, di atas 10 Km, sehingga masih aman untuk transportasi," kata dia.
Baca juga: Kepulauan Riau masuk daerah rawan Karhutla
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019