Islamabad (ANTARA News) - Pemerintah baru Pakistan mengganti nama bandara internasional ibukota Pakistan, Islamabad dengan nama Benazir Bhutto, saat warga memperingati hari ulang tahun mantan perdana menteri yang tewas terbunuh itu, Sabtu.Benazir, yang partainya memimpin koalisi pemerintah, tewas dalam sebuah aksi penembakan dan bom bunuh diri setelah dia mengikuti sebuah kampanye pemilihan umum di kota Rawalpindi pada 27 Desember.Pendukung partai Benazir telah berencana untuk berkumpul bersama dari seluruh Pakistan pada Sabtu guna memperingati hidup dan pengorbanan politik Benazir, sedangkan suaminya, Asif Ali Zardari dijadwalkan menghadiri upacara di desa kelahirannya di Garhi Khuda Baksh, dimana Benazir dimakamkan.Gelombang simpati membantu partai Benazir Partai Rakyat Pakistan (PPP) memenangkan pemilihan umum pada 18 Febuari. "Dia berada diantara kami hari ini, dia tetap hidup di hati dan kenangan rakyat Pakistan," kata Perdana Menteri Yousaf Raza Gilani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di malam perayaan ulang tahun ke-55 Benazir setelah dia menamai ulang bandara internasional Islamabad sebagai bandara internasional Benazir Bhutto. Bandara itu sesungguhnya berada di luar Rawalpindi, tetangga Islamabad yang jauh lebih luas wilayahnya. Rumah sakit di Rawalpindi dimana Benazir dirawat setelah kejadian itu juga dinamai ulang dengan nama Benazir, sebagaimana jalan utama di kota itu yang menghubungkan dengan tempat peristirahatan Murre. Pakistan secara resmi telah meminta tim penyidik PBB untuk menyelidiki pembunuhan Benazir. Presiden Pervez Musharraf, yang sekutunya dikalahkan dalam pemilihan umum Febuari lalu, telah menolak penyelidikan PBB dan pemerintah Pakistan yang lalu itu menyalahkan pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud sebagai dalang dibelakang pembunuhan Benazir. Partai Rakyat Pakistan curiga atas penemuan resmi pemerintah dan meragukan apakah Mehsud, yang menyangkal terlibat, adalah pelaku sesungguhnya, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008