Kabul (ANTARA News) - Empat tentara koalisi yang berada di bawah komando AS tewas, Sabtu, akibat ledakan bom di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, tempat berlangsungnya serangan besar-besaran anti Taliban. Dua tentara koalisi juga cedera akibat ledakan itu, kata sebuah pernyataan militer AS tanpa merinci lebih jauh, seperti dikutp Reuters. Kelompok gerilyawan Taliban meningkatkan tekanan di Kandahar dalam dua pekan belakangan ini, membebaskan paling tidak 300 anggota mereka setelah menyerang sebuah penjara di kota itu, kemudian menduduki daerah-daerah dekat kota, yang memaksa pasukan Afghanistan dan asing melancarkan operasi besar-besaran untuk mengusir mereka. Sekitar 50.000 tentara dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional yang berada dibawah komando NATO, ada sekitar 14.000 sebagian besar serdadu AS yang merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS di Afghanistan terlibat dalam operasi-operasi anti terorisme dan melatih pasukan keamanan Afghanistan. Taliban bersumpah akan meningkatkan serangan bunuh diri dan bom di pinggir jalan tahun ini untuk melemahkan pemerintah Afghanistan yang pro Barat dan menghilangkan dukungan Barat bagi kehadiran pasukan internasional di negara itu. Di daerah-daerah lain Afghanistan, pasukan koalisi melancarkan serangan udara yang ditujukan pada seorang komandan Taliban dan satu kelompok gerilyawan di provinsi Khost, Afghanistan timur yang berbatasan dengan Pakistan. Pasukan koalisi juga menewaskan beberapa gerilyawan dan menahan tiga orang di provinsi Kapisa, kata militer AS, Sabtu. Seorang tentara koalisi juga tewas dan dua lainnya cedera di provinsi Farah, Afghanistan barat, Jumat. Pasukan keamanan Afghanistan, yang didukung pasukan koalisi menewaskan beberapa gerilyawan yang mereka pergoki sedang berusaha meletakkan sebuah bom di pinggir jalan di provinsi Helmand, Kamis, kata militer AS, Sabtu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008