Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 18 orang penumpang dari 200 orang penumpang Kapal Motor Teratai Prima yang terkatung-katung di Perairan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil dievakuasi oleh nelayan yang berasal dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
"Tiga orang penumpang dari 18 penumpang KM Teratai yang berhasil dibawa ke darat itu, diselamatkan Nur Salim, salah seorang nelayan asal Majene," jelas Koordinator SAR Universitas Hasanuddin (Unhas), Salman di Makassar, Minggu.
Dari keterangan yang diperoleh dari nelayan tersebut, lanjutnya, ketiga penumpang KM Teratai itu bernama Saharuddin, Daris dan Luther.
Menurut keterangan Nur Salim, ketiga penumpang KM Teratai itu ditemukan terapung-apung di tengah laut, saat nelayan itu sudah akan menuju ke darat setelah melaut semalam.
KM Teratai sendiri, bertolak dari Pelabuhan Parepare, Sulsel menuju Balikpapan sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu. Jumlah penumpang tersebut sebanyak 200 orang. Dalam kondisi normal, rute Parepare - Balikpapan hanya ditempuh sehari semalam.
"Namun karena hujan deras disertai ombak yang tinggi, kapal tidak bisa dikuasai lagi sehingga tenggelam di tengah perjalanan," jelas Salman.
Sementara untuk membantu melakukan pencarian dan mengevakuasi penumpang KM Teratai sebanyak 182 orang yang belum ditemukan, lanjutnya, tim SAR gabungan dari beberapa universitas dan lembaha yang dinamakan Service and Rescue Unit (SRU) segera diturunkan ke lokasi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
"SRU selain memberikan bantuan ke lokasi bencana banjir di Kabupaten Polman, Sulbar, juga akan membantu pencarian penumpang KM Teratai yang belum ditemukan hingga saat ini," kuncinya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009