Wina, (ANTARA News) - Pelatih Turki Fatih Terim mengatakan bahwa kekuatan terbesar dari timnya adalah tidak pernah menyerah meskipun dia sendiri sempat ketakutan kalau semuanya berakhir pada satu menit dari sisa waktu tambahan saat pertandingan perempat-final Euro 2008, Jumat waktu setempat melawan Kroasia. Gol Ivan Klasnic pada menit ke-119 tampak bakal memberi kemenangan bagi Kroasia, namun secara mengejutkan ternyata masih ada waktu bagi perubahan keyakinan Terim ketika Semih Senturk menyamakan kedudukan pada menit ke-122. Kemudian Turki menang dalam adu penalti untuk memastikan bertemu Jerman dalam semifinal di Basel pada Rabu waktu setempat. Setelah kalah 0-2 dari Portugal pada pertandingan pembukaan mereka, tim itu sempat ditahan imbang 1-1 melawan Swiss sebelum akhirnya Ardan Turan memastikan kemenangan 2-1 melalui gol yang dibuatnya. Pada pertandingan terakhir grup, Turki yang sempat tertinggal 0-2 setelah menit ke-74, mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 dalam tiga menit sisa waktu pertandingan. Pada menit ke-89, Turki menyamakan kedudukan melalui Nihat Kahveci. Setelah susah payahnya Turki melewati seluruh tiga pertandingan itu, Turki kembali menunjukkan semangat bertarung mereka pada Jumat waktu setempat itu, dan sekaligus membuktikan kata mereka. Namun mereka tampil di bawah dominasi para pemain Kroasia, namun beruntung mampu bermain imbang hingga 90 menit dari jalannya pertandingan. Dengan sederetan pemain utama yang cedera atau sedang terkena hukuman bertanding, dan bertolak belakang dengan Kroasia yang memiliki pemain segar setelah istirahat sepekan, pertandingan itu tampak bakal menjadi milik tim Slaven Bilic tersebut. Tenaga Cadangan Turki yang belum bisa mendapatkan tenaga cadangan dari manapun, terpaksa turun bertanding dengan kondisi apa adanya. Tuncay Sanli tampak sering kedodoran pada babak pertama dan Hamit Altintop juga tampak kelelahan. Namun ketika pemain tengah Kroasia Luka Modric menyiapkan gol untuk diselesaikan oleh Klasnic, Turki berfikir bahwa hari mereka telah selesai. Namun Emre Asik punya ide ketika dia memaksakan dirinya menerobos melewati dua pemain belakang Kroasia untuk mengumpan bola datar dan Semih menembakan bola hingga masuk ke gawang lawan. Tim Turki dengan cepat menata posisi dan mulai bersiap adu penalti, ketika Bilic masih protes kepada petugas tentang menit tambahan dan mengatakan bahwa tidak bisa dilakukan penggantian pemain pengganti ketiga. Kemenangan Turki sudah di depan mata ketika dua dari tiga penalti pertama Kroasia melebar, sementara Turki justru sukses dengan tiga tendangan penaltinya. Rustu yang diturunkan setelah kiper utama Volkan Demirel dihukum, menjadi pahlawan ketika dia mampu menyelamatkan gawangnya dari tendangan Mladen Petric untuk memastikan kemenangan 3-1.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008