Baghdad, (ANTARA News) - Enam buronan ditangkap bersama senjata mereka dalam operasi-operasi keamanan di kota Amara tengah, Jum`at, kata seorang jurubicara kementerian pertahanan Irak. Tentara Irak pada hari Jumatjuga menahan tiga geng yang mengkhususkan diri di bidang penculikan dan pembunuhan, kata sumber yang dikutip oleh kantor berita Voices of Iraq (VOI). Salah satu geng itu terdiri 20 petugas polisi, kata sumber tersebut. Namun ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai dua geng lainnya. Pada Kamis pagi, tentara mulai melakukan operasi keamanan terhadap milisi-milisi di kota Amara, ibukota Missan. Operasi itu dilakukan setelah lewatnya batas waktu yang diberikan oleh Perdana Menteri Nuri al-Maliki bagi para militan untuk menyerahkan senjata-senjata mereka. Amara, 390 kilometer di selatan Baghdad, adalah tanah rawa luar kota di perbatasan Iran. Di provinsi Nineveh, 11 polisi cedera karena ledakan yang ditargetkan pada patroli mereka. Pada Jum`at pagi, sumber kepolisian di Nineveh mengatakan kepada VOI bahwa lima petugas polisi cedera di dalam ledakan lainnya di ibukota Nineveh, Mosul, 405 kilometer di utara Baghdad. Juga di wilayah utara, tentara Irak tewas dan tiga orang lainnya termasuk seorang petugas polisi, terluka ketika bom yang ditargetkan pada patroli mereka meledak di kota utara Baquba, ibukota provinsi Diyala yang bergolak. Pihak militer AS mengatakan, seorang tentara tewas dan lima lainnya cedera ketika tiga ledakan ditargetkan pada patroli mereka di provinsi Diyala, sekitar 60 kilometer di utara ibukota. Dengan bertambahnya korban tewas tersebut menjadikan jumlah tentara AS yang tewas di Irak sejak invasi yang dilakukan AS terhadap Irak pada Maret 2003 mencapai 4.102 orang. Dari jumlah tersebut, 18 prajurit tewas dalam bulan Juni ini.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008