Neustift, Austria (ANTARA News) - Saat Spanyol menyiapkan diri untuk mengakhiri kutukan tersingkir di perempatfinal di turnamen-turnamen besar baru-baru ini dengan berupaya mengalahkan juara dunia, Italia, pada Minggu (22/6), ketegangan di luar lapangan muncul antara pelatih Luis Aragones dan bek Real Madrid, Sergio Ramos. Ramos hari Jumat bereaksi dengan nada tidak senang setelah Aragones menyarankan, agar pemain berusia 22 tahun itu untuk mengubah sebagian sikapnya. Pada saat skuad tersebut mempersiapkan diri untuk sesi latihan, ada pertanda jelas tentang ketegangan ketika Ramos bersikap kasar saat menjalankan perintah Aragones untuk mencatat ketidaksetujuannya setelah mendengar komentar pelatihnya. Aragones, yang dituduh bersikap rasisme di tahun 2004 --ketika memerintah anggota skuad lainnya, Cesc Fabregas dengan membuat komentar yang meremehkan tentang teman satu timnya di Arsenal pada waktu itu, Thierry Henry-- dilaporkan mengatakan kepada Ramos bahwa ia harus mengubah kelakuannya di luar lapangan saat mereka berbicara dari hati-ke-hati. "Kami bertukar pandangan," kata Aragones. "Ada beberapa hal yang dapat saya sampaikan kepadanya melalui pengalaman saya. Ada merupakan pemain sepak bola yang lebih baik bila Anda menerima perintah lagi dari semua aspek. Kadangkala, ada hal aneh yang tidak baik, meskipun bukan di lapangan," kata Aragones pada konferensi pers. Ramos sebelumnya mengisyaratkan kepada wartawan bahwa ia tidak selalu jelas menerima perintah Aragones, yakni pada saat ia harus bergerak ke depan dan saat ia mesti kembali ke belakang. Rekannya sesama pemain belakang, Carlos Marchena berusaha menenangkan Ramos setelah kecaman Aragones itu, tetapi bintang Real Madrid itu dengan marah mendorongnya dan saat-saat berikutnya Aragones mengatakan saatnya untuk bertukar pandangan sudah selesai, karena mereka aka menuju lapangan tempat latihan. Pemain penyerang Fernando Torres kemudian menyatakan bahwa tidak ada pembicaraan tentang perbedaan pendapat di kamp tersebut. "Kami berbicara tentang musik," katanya sebagai cara untuk mengalihkan pokok pembicaraan. Menurut media Spanyol Jumat petang, Aragones dibuat jengkel oleh ramos untuk masalah-masalah seperti datang terlambat saat makan dan kemudian tidak tepat waktu saat para anggota tim masuk bus. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008