"Tanaman endemik, seperti nasinasi, sapusapu, blangi dan cakar elang cukup indah dan tidak kalah dengan jenis tanaman lain dari luar daerah," kata anggota Komunitas Bonsai Lestari, Imam di Mentok, Minggu.
Melalui pameran bonsai yang digelar dalam menyemarakkan hari jadike-285 Kota Mentok tersebut pihaknya berharap bisa menjadi ajang promosi dan memopulerkan bonsai tanaman lokal.
Puluhan bonsai berbagai ukuran dan jenis yang dipajang di halaman Museum Timah Mentok mendapatkan perhatian ratusan pengunjung setiap hari.
"Selain berpameran, kami juga melakukan praktik pembuatan dan perawatan tanaman bonsai, sekaligus sebagai ajang silaturahim para penggemar dan pelaku usaha bonsai," katanya.
Ketua Komunitas Bonsai Lestari, Eka Oktawianto mengatakan tujuan pameran, selain untuk dijual yang bisa meningkatkan perekonomian anggotanya juga sebagai upaya memasyarakatkan bonsai.
"Tanaman endemik Pulau Bangka cukup banyak dan memiliki nilai jual tinggi, kami berharap bonsai bisa memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat dengan tetap mempertimbangkan kelestarian alam yang ada," katanya.
Tanaman bonsai yang dipamerkan walaupun ada yang telah sesuai standar tapi belum seluruhnya mengikuti standar kriteria bonsai, seperti bentuk akar, batang, ranting dan pencabangan.
Melalui wadah komunitas yang sudah ada, pihaknya berharap para pelaku bonsai di daerah itu terus belajar dan salin mendukung agar mudah mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan. ***1***
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019