Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menargetkan selama 2008 ini setidaknya 100ribu wisatawan asal Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Indonesia pasca dicabutnya "travel warning" pada akhir Mei."Jumlah wisatawan AS naiknya lumayan besar sekitar 20 persen dalam Januari-April 2008 ini, kita harapkan bisa naik sampai 70 persen jadi sekitar 100ribu tahun ini," kata Direktur Jenderal Pemasaran, Depbudpar, Sapta Nirwandar, di Jakarta, Jumat.Dengan dicabutnya "travel warning" oleh otoritas AS, menurut dia, jumlah penerbangan yang menuju Indonesia mulai bertambah bahkan ada yang masuk melalui Eropa dan Russia. Sapta menjelaskan, berdasarkan informasi dari maskapai penerbangan Singapura (SQ) sebanyak 60 persen penumpangnya (19.200 orang) yang naik dari Eropa dan Rusia berkeinginan menuju Bali. Berdasarkan catatan Depbudpar, selama Januari-April 2008 jumlah wisatawan AS meningkat 27,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu dari 36.572 orang menjadi 46.701 orang. Secara umum, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia selama Januari-April 2008 meningkat 12,7 persen dibanding periode yang sama 2007. "Padahal itu `low season` (bukan musim liburan), jadi ini sangat menggembirakan," ujarnya. Ia optimistis target 7 juta wisatawan asing selama 2008 akan tercapai mengingat pada musim liburan ini banyak acara menarik yang digelar di daerah tujuan wisata. "Bulan Juli memang liburan musim panas, jadi pasti banyak wisatawan, apalagi banyak paket wisata seperti golf, spa, upacara pemakaman Raja Bali (Ngaben), vegetarian fiesta di Batam, dan lain-lain," paparnya. Jika target kunjungan 7 juta wisatawan asing itu tercapai, lanjut dia, maka negara akan menikmati devisa sekitar 1,8 miliar dolar AS (sekitar Rp1,17 triliun).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008