Jakarta (ANTARA) - MotoGP bisa menggelar hingga 22 seri setelah musim 2021 dengan menerapkan sistem giliran kepada lima seri yang ada di Spanyol dan Portugal, demikian bos MotoGP Carmelo Ezpelata.

Spanyol telah menggelar empat seri di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Jerez, Valencia dan Aragon, dari 19 seri balapan di kalender musim ini, namun Sirkuit Portimao di Portugal mengemukakan keinginannya untuk bergabung.

Sementara itu, Finlandia akan masuk di kalender musim 2020 dan Indonesia di tahun berikutnya.

Baca juga: Pebalap ungkap kesan pertama jajal calon trek GP Finlandia

Baca juga: September "ground breaking" pembangunan Sirkuit Mandalika

Ezpeleta, presiden dan pemegang hak komersial Dorna, mengatakan di laman resmi MotoGP.com jika satu wilayah tak boleh menggelar seperempat dari seri balapan yang ada di musim itu.

"Kami kira hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membuat rotasi di antara lima Grand Prix yang digelar di Semenanjung Iberia itu. Setiap sirkuit akan menggelar tiga seri balapan dalam lima tahun tapi ini adalah skenario jika semua yang direncanakan berjalan," kata Ezpeleta seperti dikutip Reuters.

Ezpeleta juga mengungkapkan adanya ketertarikan yang besar untuk menggelar balapan khususnya di Asia Selatan yang menjadi pasar penting para pabrikan motor.

Kemudian Italia akan mendapat jatah dua balapan karena negara itu merupakan rumah dari dua pabrikan motor.

"Tentunya kalender balapan tak boleh tanpa batas. Pada 1992 ada 13 grand prix dan sekarang kita punya 19 dan tahun depan akan ada 20 seri. Dua puluh adalah angka maksimal grand prix yang kami sepakati untuk musim depan," kata Ezpeleta.

"Kami membahas situasi itu dan sepakat jika jumlah maksimal balapan di periode antara 2022 dan 2026 adalah 22 balapan."

Baca juga: MotoGP keluarkan kalender provisional musim balapan 2020

Baca juga: Rossi janjikan sesuatu yang baru tahun depan

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019