Jakarta (ANTARA) - Balapan Formula 1 (F1) Singapura di Sirkuit Marina Bay, pekan depan (20-21/9) terancam batal mengingat semakin parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.
“Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini,” demikian disampaikan Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) seperti dikutip AFP.
“Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura.”
NEA menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk, dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu malam.
Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.
Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Baca juga: KLHK selidiki perusahaan Malaysia dan Singapura yang sebabkan karhutla
Baca juga: Singapura apresiasi usaha Indonesia atasi karhutla
Panitia penyelenggara Formula 1 Singapura mengatakan ada kemungkinan kabut asap adalah penyebab utama yang menghalangi keberlangsungan balapan jet darat tahun ini.
“Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas Formula 1,” kata penyelenggara Formula 1 Singapura.
“Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat dan masalah operasional, maka F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai keberlanjutan acara tersebut.”
Negara tetangga Malaysia juga terkena imbas atas kabut asap itu. Kualitas udara di sebagian kota termasuk Kuala Lumpur sudah masuk ke dalam kategori tidak sehat akhir-akhir ini.
Sebelumnya, pada 2015 silam, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sempat mencapai kategori sangat berbahaya dengan level di atas 300 dan menyebabkan beberapa sekolah terpaksa diliburkan.
Baca juga: GP Singapura bukan sekedar balapan biasa
Baca juga: Mercedes pasok mesin ke Williams hingga 2025
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019