Banjarbaru (ANTARA) - Kebakaran lahan yang terjadi di jalan lintas kabupaten perbatasan antara Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, pada Sabtu sore membuat lalu lintas sempat lumpuh akibat tertutup kabut asap.
"Api yang membakar lahan hingga muncul asap pekat mengakibatkan kemacetan lalu lintas total karena jarak pandang terbatas, sehingga rawan terjadinya laka lantas," kata Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol H Syaiful Bob yang berada di lokasi.
Baca juga: Kabut asap makin pekat seluruh sekolah di Palangka Raya diliburkan
Baca juga: Nunukan tertutup kabut asap, pelayaran kapal cepat tetap beroperasi
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Banjarbaru dan Unit Lantas Polsek Banjarbaru Barat pun dikerahkan mengatur laju kendaraan yang terhenti beberapa saat itu.
Bahkan Wakapolres Banjarbaru Kompol Andik Eko Siswanto juga nampak di lokasi memimpin anggota di lapangan dalam melakukan penanggulangan karhutla sekaligus pengaturan lalu lintas kendaraan.
Syaiful Bob mengungkapkan, luas lahan yang terbakar di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, berupa semak belukar diprediksi sekitar 400 hektar.
Kondisi semak belukar yang kering serta minimnya air dan sulit dijangkau menggunakan mobil tangki pemadam, menyebabkan sulitnya proses pemadaman.
"Dari laporan sementara, ada bangunan tempat usaha warga dan sebagian dinding rumah warga juga ikut terbakar karena lokasinya berdekatan dengan lahan yang hangus," ungkap Syaiful Bob.
Sebelumnya di lokasi yang tak jauh dari kebakaran lahan sekarang, juga terbakar hebat lahan gambut di wilayah perbatasan dengan Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut itu.
Wilayah yang kerap disebut Kampung Pengayuan itu memang jadi titik rawan karhutla saat musim kemarau ini. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan menyebut kawasan itu jadi penyumbang kabut asap yang menyelimuti Bandara Syamsudin Noor hingga mengganggu jadwal penerbangan dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Kabut asap perburuk kualitas udara Pekanbaru dalam waktu sepekan
Baca juga: Dekan FK-UI: Hipoksia akibat kabut asap sebabkan kerusakan organ tubuh
Pewarta: Firman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019