Biak (ANTARA) - Berbagai organisasi panguyuban masyarakatan Nusantara di Kabupaten Biak Numfor diminta ikut berperan nyata dalam menjaga situasi Papua sebagai tanah yang damai dan diberkati.
"Komitmen semua elemen masyarakat untuk menjaga Papua sebagai tanah damai sudah dideklarasikan sejak tahun 2002, ya kenyamanan yang kita rasakan saat ini harus terus kita jaga bersama,"harap tokoh adat Biak Mananwir Gerard Kafiar di Biak, Sabtu.
Ia mengakui, jika tanah Papua damai maka bisa memberikan kenyamanan dan kelancaran berbagai program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.
Mananwir Gerard mengingatkan, semua elemen masyarakat Nusantara harus senantiasa menjaga hubungan persaudaraan dengan masyarakat adat Papua di Biak.
"Ketika Biak aman dan kondusif maka semua aktivitas kegiatan kemasyarakatan akan berjalan normal melayani kebutuhan warga setempat,"harapnya.
Terkait dengan berbagai aspirasi dari masyarakat Papua di Biak, menurut Mananwir Gerard Kafiar, hal ini sebagai dinamika demokrasi yang harus disikpai dengan baik para pemimpin daerah sebagai pengambil kebijakan.
Baca juga: Tokoh adat imbau mahasiswa Biak utamakan kuliah mengejar cita-cita
Baca juga: Pemkab Biak Numfor imbau mahasiswa tetap fokus kuliah
Baca juga: Papua Terkini - Masyarakat Biak tolak kelompok separatis
Ia mengakui, adanya beragam masalah yang muncul di tengah masyarakat harus dicarikan solusi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat orang asli Papua.
'
Sebelumnya, Bupati Biak Herry Ario Naap mengimbau panguyuban ormas Nusantara di Kabupaten Biak Numfor harus menjadi pelopor untuk mewujudkan Biak sebagai zona damai serta menolak perlakuan rasisme dan radikalisme.
"Mari kita jaga bersama dengan menjaga Biak yang reliius, berkarakter dan berbudaya sebagai daerah zona damai di tanah Papua,"harap Bupati Herry Ario Naap.
Hingga, Sabtu pukul 19.30 WIT situasi warga Biak sekitarnya berjalan normal seperti angkutan umum, pertokoan, pusat perbelanjaan, pelabuhan laut, bandara serta pasar tetap beroperasi lancar melayani kebutuhan warga setempat.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019