Roma (ANTARA) - Pemerintah baru Italia mengizinkan kapal Prancis untuk membawa ke pantai 82 migran pada Sabtu dalam perubahan mencolok terhadap kebijakan tanpa kompromi dan tertutup pemerintah sebelumnya.
Namun Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio, yang mengepalai Gerakan 5-Bintang dalam pemerintah koalisi, mengatakan Ocean Viking hanya diberi akses ke Pulau Lampedusa di Italia Selatan sebab negara lain Eropa telah sepakat untuk menerima banyak migran di kapal tersebut.
Pemerintah secara resmi memangku jabatan pada Selasa, dengan janji pendekatan baru buat migran setelah penindasan garis keras terhadap kapal pertolongan terhadap kapal pertolongan oleh mantan menteri luar negeri Matteo Salvini, yang memimpin League kanan-jauh.
Baca juga: Pertengkaran politisi Italia membuat migran terlunta-lunta di laut
Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Kamis (12/9) mengatakan bahwa "beberapa negara Eropa" telah sepakat akan menerima orang Afrika di kapal Ocean Viking tapi tidak menyebutkan perinciannya. Kapal itu --yang dioperasikan oleh lembaga amal Prancis SOS Meditrranee dan Dokter Tanpa Perbatasan.
Kapal tersebut menerima migran Libya awal pekan ini dan telah meminta izin Italia dan Malta untuk merapat, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Permintaan seperti itu belum lama ini dari perahu lain telah ditolak, sehingga migran terdampar di luar untuk waktu lama.
Partai Demokrat (PD), yang beraliran kiri-tengah, yang telah menggantikan League di dalam koalisi yang memerintah, memuji pengumuman tersebut bahwa kapal itu telah diberi akses ke Lampedusa.
"Pemerintah telah menetapkan satu pelabuhan aman buat Ocean Viking dan migran akan disambut oleh banyak negara Eropa. Ini adalah akhir dari propaganda Salvini yang dimainkan dengan membuat putus-asa orang-orang di laut," kata Menteri Kebudayaan Dario Franceschini.
Baca juga: PM Italia: Lima negara tawarkan akhiri sengketa soal migran
Sikap keras Salvini mengenai imigran menyulut kepopuleran partai Leaguenya, yang keluar dari koalisi 5-Bintang bulan lalu dalam upaya yang sia-sia untuk menyulut pemilihan umum. Ia mengecam keputusan pada Sabtu.
Selama 14 bulan menjabat di Kementerian Dalam Negeri, Salvini memberlakukan peraturan yang melarang pertolongan buat kapal yang memasuki perairan, dan mengatakan Italia telah memikul terlalu banyak tanggung-jawab dalam menangani migrasi orang Afrika ke Eropa.
Kapal yang membangkang terhadap perintah tersebut menghadapi resiko disita dan diancam denda sampai satu juta euro (1,1 juta dolar AS).
Baca juga: Jerman siap menampung seperempat migran yang tiba di Italia
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019