Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ratusan hektare lahan perkebunan cengkih dan karet yang berada di Kampung Legok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terbakar, namun belum diketahui penyebab terjadinya bencana ini.

"Dari data sementara luas lahan perkebunan di Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas terbakar mencapai 300 hektare," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, kebakaran lahan perkebunan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi tersebut terjadi sejak Jumat, (13/9) malam, bahkan api terus membesar dan menjalar ke lahan lainnya. Cepatnya api merembet juga dipengaruhi oleh banyaknya daun dan ranting kering.

Baca juga: Panglima TNI komitmen copot anak buah yang gagal tanggulangi Karhutla

Untuk memadamkan api yang semakin membesar itu pihaknya berkoordinasi dengan unsur Muspika Ciemas, pemerintah desa setempat, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan petugas pemadam kebakaran.

Meskipun pada Sabtu, (14/3) api sudah berhasil dipadamkan, tetapi petugas gabungan masih berada di lokasi untuk memantau karena dikhawatirkan masih ada titik api atau bara yang masih menyala dan kembali membesar.

"Pada musim kemarau ini kondisi lahan, perkebunan maupun hutan menjadi kering, ditambah banyaknya ranting dan daun serta ilalang sehingga jika ada sedikit percikan api bisa memicu kebakaran. Bahkan api dengan cepat bisa melebar dari satu titik ke titik yang lain," tambahnya.

Daeng mengatakan untuk kerugian masih dalam pendataan, sementara untuk penyebab terjadinya kebakaran di lahan perkebunan cengkih dan karet ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Ia pun tidak henti-hentinya mengingatkan kepada siapa pun agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran lahan, perkebunan maupun hutan seperti melakukan pembakaran atau bisa disebabkan hal yang sepele seperti membuang puntung rokok yang baranya masih menyala ke semak-semak.

Baca juga: KLHK segel 42 perusahaan terkait karhutla
Baca juga: Kotawaringin Timur liburkan sekolah satu minggu akibat asap karhutla

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019