Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta pelaku industri untuk tidak merusak mental petugas pajak dan bea cukai dengan memberi uang ucapan terima kasih.
"Jangan merusak birokrat kita. Kalau ketemu, jangan pakai amplop selamat datang, selamat siang atau terima kasih. Itu mengganggu sekali," kata Menkeu di depan pelaku Himpunan Kawasan Industri (HKI) pada pembukaan Musyawarah Nasional kelima HKI di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Departemen Keuangan, kata Menkeu, telah mengupayakan sistem pajak yang terkomputerisasi guna menghindarkan interaksi antara wajib pajak dan pelaku industri.
Namun, ada beberapa hal seperti pengecekan dokumen di lapangan oleh petugas pajak yang tidak dapat dihindarkan.
Apabila pelaku industri telah menyelesaikan kewajiban dan tidak menyembunyikan data kekayaan apapun kepada petugas pajak, Menkeu mengatakan, maka mereka tidak perlu takut untuk tidak memberikan uang terima kasih.
"Jika ada yang meminta, segera laporkan kepada saya. Kalau laporannya tidak salah masuk, pasti akan ditindaklanjuti," kata Sri Mulyani.
Paparan Sri Mulyani di hadapan pelaku industri itu mendapat dukungan dari Presiden Yudhoyono yang turut mendengarkan.
Presiden meminta pelaku industri untuk tidak segan melaporkan aparat yang memeras. Bahkan, Presiden mencontohkan pola pelaporan SMS 9949 kepada Presiden yang berhasil menangkap pelaku kejahatan dalam waktu singkat.
Menkeu di hadapan pelaku kawasan industri meminta agar tidak memasukan pelaku industri yang menggunakan kawasannya untuk tempat penggelapan dan penyelundupan ke dalam himpunan kawasan industri.
"Pelaku yang jelek yang menggunakan kawasannya untuk penyelundupan dan penggelapan, jangan dimasukan ke dalam himpunan ini, agar lebih mudah menindak mereka," kata Menkeu.
Sedangkan bagi pelaku kawasan industri yang baik, Menkau menjanjikan insentif dan berbagai kemudahan pajak.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008