Jumlah haji Sumatera Utara (Sumut) yang kembali ke Indonesia tercatat hingga Kelompok Terbang (Kloter) 20 Debarkasi Medan

Medan (ANTARA) - Sebanyak 7.678 orang dari 8.415 total haji dari Provinsi Sumatera Utara telah kembali ke Tanah Air, kata Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji (PPIH) Debarkasi Medan Farhan Indra.

"Selain itu, 719 orang lagi masih berada di Tanah Suci Mekkah dan masih menunggu kepulangan ke Indonesia," kata dia di Medan, Jumat.

Ia mengatakan 18 orang wafat di Tanah Suci Mekkah karena sakit.

"Jumlah haji Sumatera Utara (Sumut) yang kembali ke Indonesia tercatat hingga Kelompok Terbang (Kloter) 20 Debarkasi Medan," ujar Farhan.

Baca juga: Seorang haji asal Tanjung Balai dirawat di Madinah

Ia mengatakan seorang haji atas nama Baginda Satio Malim Pohan bin Mara Pardamean (67), berasal dari Padang Lawas Utara tergabung pada Kloter 20 Debarkasi Medan, Provinsi Sumatera Utara masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Al Anshor Madinah.

Baginda Satio beralamat di Portibi Julu Padang, Kabupaten Padang Lawas Utara masih sakit dan mendapat perawatan di Madinah.

Satio tidak dapat bergabung dengan Kloter 20 Debarkasi Medan dalam kepulangan ke Tanah Air. Sampai saat ini, haji dari Provinsi Sumatera Utara itu masih dirawat intensif di RSAS Madinah.

Sebanyak 385 haji yang tergabung dalam Kloter 20 Debarkasi Medan, tiba di Asrama Haji Medan, Jumat, sekitar pukul 09.30 WIB, Mereka terdiri atas 151 pria dan 234 wanita. Sebanyak 306 orang dari Kabupaten Padang Lawas Utara, 67 dari Kota Medan, dan delapan TPHD serta TPHI.

Jumlah calon haji Sumut yang berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2019 tercatat 8.641 orang dengan 22 kloter Embarkasi 1 Medan. Namun yang berangkat ke Mekkah 8.525 orang. Tidak berangkatnya 116 calon haji, antara lain karena sakit, meninggal dunia sebelum masuk Asrama Haji Medan, dan ditunda keberangkatan ke Mekkah.

Baca juga: Satu haji kloter 17 debarkasi Medan telah pulang melalui kloter 7
Baca juga: Rombongan haji Kloter 17 Debarkasi Medan kembali dengan selamat

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019