Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Penggiat Anti Korupsi Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jusri Sabri meminta pimpinan KPK yang baru dapat menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang masih mangkrak.
Menurut catatannya, ada sekitar 25 kasus korupsi dan beberapa di antaranya dalam skala relatif besar yang perlu menjadi perhatian khusus bagi pimpinan baru KPK.
"Beberapa kasus korupsi besar di antaranya kasus PT Garuda Indonesia, bailout Bank Century, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), serta proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP)," kata Jusri Sabri saat dihubingi ANTARA, Jumat malam.
Dia juga menyarankan pimpinan baru KPK tidak tebang pilih atau pandang bulu dalam upaya menuntaskan kasus korupsi di Indonesia.
"Intinya jangan melihat ini siapa atau dari partai mana. KPK harus bisa bertindak tegas dan adil sesuai kewenangan yang dimiliki," ungkapnya.
Jusri mengaku optimis Ketua KPK yang baru terpilih, Irjen Pol Firli Bahuri mampu membawa komisi antirasuah itu lebih eksis lagi untuk memberantas perilaku korupsi.
Kendati demikian, Jusri juga berharap KPK tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga diiringi dengan pencegahan korupsi itu sendiri.
"Saya lihat KPK ini semakin luar biasa. Hampir tiap bulan mengungkap kasus korupsi, tapi saya lebih cenderung kepada fungsi pencegahan," katanya.
Ia turut mengharapkan pimpinan baru KPK dapat menjalankan tugasnya dengan amanah, jujur serta berintegritas.
"Semoga KPK yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya, terutama dalam menekan angka kasus korupsi di negeri ini," tutur Jusri.
Baca juga: Pimpinan KPK yang baru harus berintegritas dan kredibilitas
Baca juga: Pimpinan baru KPK, Alexander: KPK tidak dalam posisi menolak
Baca juga: Pimpinan baru KPK diminta utamakan pencegahan korupsi
Pewarta: Ogen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019