Jakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan PT Lautandhana Investment Management (LIM), menawarkan investasi bagi masyarakat luas melalui penerbitan reksadana UGM Fund. Reksadana yang akan diluncurkan pada Juli 2008 ini ditargetkan mampu menarik investasi sebesar Rp 2,5 triliun, kata Ketua Komite Investasi UGM Fund, Nasyith Madjidi, dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis. Ia menjelaskan, dengan berinvestasi dalam reksadana UGM Fund, investor selain akan memperoleh pengembalian dana (return) juga turut berkontribusi dalam pengembangan pendidikan nasional. UGM Fund ditujukan sebagai jembatan penghimpunan dana jangka panjang guna mendukung dana beasiswa, pengembangan kegiatan pendidikan dan fasilitas kampus, kegiatan kemahasiswaan dan pengabdian masyarakat. "Diharapkan dengan banyaknya investor yang terlibat akan ikut mendorong terciptanya biaya pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat," jelas Nasyith. Selain Nasyith Majidi, Komite Investasi UGM Fund beranggotakan Ainun Na`im, mantan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) dan A. Tony Prasetyantono, Chief Economist Bank BNI. Rektor UGM, Prof Ir Sudjarwadi Ph.D menyatakan, reksadana UGM Fund merupakan salah satu sumber penggalangan dana abadi dalam rangka menjadikan UGM yang mandiri dan berkomitmen untuk kepentingan rakyat, dan terus maju sebagai research university."Kami berkeinginan untuk menggalang dana abadi dari berbagai sumber yang terus tumbuh dan berkembang," paparnya. Sudjarwadi mengajak para simpatisan UGM dan semua pihak yang memiliki komitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia untuk menjadi investor reksadana UGM Fund. Reksadana campuran yang sudah memperoleh izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tanggal 8 April 2008 tersebut, menawarkan beragam pilihan investasi. Pertama, Platinum Investor dimana seluruh hasil investasi akan disalurkan kepada rekening dana abadi UGM, sedangkan sisa pokok investasi tetap menjadi milik investor. Kedua, Gold Investor berupa skim investasi yang 50 persen dari hasil investasinya disalurkan ke rekening dana abadi UGM, sedangkan pokok serta 50 persen investasi milik investor. Ketiga, Silver Investor, dimana 15 persen dari hasil investasi akan disalurkan kepada rekening dana abadi UGM, dan 85 persen hasil investasi dan pokoknya milik investor. Ada juga jenis investasi Evergreen Investor yang seluruh pokok dan imbal hasilnya menjadi dana abadi UGM. Sementara skim Regular Investor, tidak lain sebagaimana reksadana pada umumnya, yaitu pokok dan imbal hasil seluruhnya milik investor dan UGM hanya memperoleh bagian management fee. Direktur Utama LIM, Ahmad Subagja, menyatakan reksadana UGM Fund tersebut akan dikelola secara prudent namun progresif. Sehingga, investasi tersebut aman namun tetap memperoleh return yang signifikan untuk investor dan pengembangan pendidikan nasional, khusunya UGM. UGM Fund antara lain akan ditanamkan pada saham-saham blue chip, obligasi, Surat Utang Negara (SUN) dan instrumen investasi lainnya secara prudent namun progresif. "UGM Fund akan dikelola secara profesional dan transparan antara lain dengan mengumumkan nilai aktiva bersih (NAB) harian dan pelaporan berkala," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008