Tokyo (ANTARA News) - Film "Save The Mangroves" karya pelajar sekolah dasar Indonesia meraih penghargaan di bidang "Ecologi Award" dalam ajang Kid Witness News (KWN) Panasonic Global Contest 2008 yang digelar di Tokyo, kategori Grand Prix Award diraih tuan rumah.Demikian hasil pemilihan final para juri KWN Global Contest Award yang digelar di Studio Panasonic Center di kawasan Odaiba, Tokyo, Kamis. Para juri terdiri dari jurnalis, editor film dan akademisi dari manca negara.Tim juri yang diketuai Takumi Kajisha, Managing Executive Officer Matsushita Electric industrial Co., menetapkan film "Water Flowing Around the World" karya pelajar SMA Tobu, dari Propinsi Nagano, Jepang, juga meraih penghargaan lainnya, yakni untuk katagori Editing Award. Sedangkan Grand Prix untuk bidang komunikasi diraih pelajar sekolah dasar dari Kowloon Tong, Hong Kong, yang menampilkan film "My Grandpa?s Letters". Film yang menceritakan kasih sayang seorang ayah kepada puteranya (meski dengan cara yang penuh disiplin) itu juga menyabet penghargaan untuk katagori Script Award. Kontes tahunan perusahaan Panasonic itu mengangkat dua tema utama (Grand Prix), yaitu bidang ekologi dan komunikasi. Para finalis berhasil menyisihkan 626 film yang masuk kualifikasi dari 24 negara. Sementara film Save The Mangroves, ternyata juga membuat kejutan lain di pentas internasional tersebut, karena mampu menggondol penghargaan untuk Web Award, yaitu meraih paling banyak dukungan dari pemirsa internet. "Ini prestasi yang sudah luar biasa bagi kami selaku pelajar SD," kata Adeline, siswa kelas enam Jubilee School, di bilangan Sunter, Jakarta Utara, itu kepada Antara. Sementara rekannya Celine (12 tahun), yang terlihat tetap optimis, mengemukakan bahwa dirinya tidak merasa kecewa karena sudah bisa masuk babak final dengan melewati ratusan film lainnya, apalagi di babak final juga bisa melihat karya pelajar lainnya yang juga sangat bagus. Film mengenai pelestarian hutan bakau itu menceritakan mengenai hutan bakau terbesar di dunia yang berada di Indonesia, dan memberikan pengaruh yang besar pada lingkungan hidup dan iklim global. Tayangan berdurasi lima menit itu juga berpesan agar jangan merusak hutan karena menimbulkan kerusakan dan kesulitan bagi umat manusia sendiri. Acara tesebut dihadiri Wakil Dubes Indonesia untuk Jepang, Ronny P Yulinatoro, yang turut memberikan dukungan semangat serta menyampaikan sambutan agar perusahaan elektronik Jepang itu memperluas kegiatannya dalam bidang pendidikan di Indonesia hingga ke pelosok tanah air, tidak sekedar di kota-kota besar. "Kegiatan ini mampu mengangkat kepedulian generasi muda terhadap lingkungan, kebudayaan dan penggunaan teknologi yang pada akhirnya dapat meningkatkan saling pengertian sesama pelajar di dunia," katanya. Penghargaan untuk katagori Videography Award, diraih pelajar SMP Polandia yang mengusung tayangan "Eco-Pret-Porter", film mengenai fashion show yang terbuat dari sampah kertas dan plastik. Sedangkan film "We The People` yang mengangkat pemilu di AS baru-baru ini, karya pelajar SD dari Amerika Serikat meraih Communication Award. Sedangkan pelajar Inggris lewat karya "Won`t Listen`Can`t Hear", tayangan yang mengangkat ancaman rusaknya pendengaran manusia akibat kebisingan dari perangkat musik meraih penghargaan Sound Award.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008