Festival Garis Imajiner bukan hanya dimanfaatkan untuk mengenalkan pentas budaya di Kabupaten Sleman. Tetapi menampilkan potensi-potensi budaya yang ada di seluruh wilayah Sleman
Sleman (ANTARA) - Ribuan masyarakat memadati sepanjang rute kirab budaya dalam rangka Festival Garis Imajiner di lereng Gunung Merapi mulai di sepanjang Jalan Palagan Tentara Pelajar mulai dari Lapangan Bunder Purwobinangun hingga Tri Panunggal Rasa Pulowatu, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Jumat sore.
Bahkan beberapa warga sudah menunggu sejak siang hari, terutama di panggung utama.
Pawai budaya tersebut dikemas dengan formasi 17-86-1.212 yang dilakukan oleh peraga seni religius diantaranya Seni Badui, Trengganon dan Kubrosiswo.
"Formasi 17-86-1.212 tersebut merupakan representasi wilayah administrasi Kabupaten Sleman yang memiliki 17 kecamatan, 86 desa dan 1.212 padukuhan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara.
Menurut dia, dengan simbolisme tersebut diharapkan implementasi tata nilai Catur Tama Sejati yang merupakan perpaduan harmonis antara tata nilai prasaja, sembada, welas asih, dan tembayatan.
"Semua lapisan masyarakat di tingkatan kecamatan, desa maupun padukuhan diharapkan dapat menginternalisasi tata nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Baca juga: Festival Lima Gunung 2019 dikerjakan milenial desa
Baca juga: Festival lembah merapi dorong promosi wisata Magelang
Sebagai kekayaan dan kearifan lokal Kabupaten Sleman, tata nilai tersebut diharapkan mampu membentuk jati diri dan karakteristik yang mengarah pada pembentukan generasi yang tidak hanya tangguh ilmu, tetapi juga tangguh budaya.
"Secara kolaboratif tentunya akan memperkokoh keistimewaan DIY," katanya.
Pawai budaya tersebut dimeriahkan kontingen dari berbagai daerah, seperti dari Kota Probolinggo, Kabupaten Wonosobo, Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Pawai budaya dimulai dari Lapangan Bunder Purwobinangun Pakem menuju panggung utama Tri Panunggal Rasa Pulowatu, Pakem.
Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Sleman Sri Purnomo, Dinas Kebudayaan Kota Probolinggo, masing-masing pejabat yang mendampingi kontingen serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sleman.
Di panggung utama Tri Panunggal Rasa dipentaskan berbagai tarian diantaranya Tari Catur Tama Sejati yang menggambarkan penyatuan tata nilai prasaja, sembada, welas asih, dan tembayatan dari Sanggar Cikrak Kina, dilanjutkan display dari kontingen Kabupaten Probolinggo Tari Gebyar Mendalung, Wonosobo, Gunung Kidul, Kulonprogo, Bantul dan Bregodo Putri Seruni Kraton Kota Yogyakarta serta tarian lain.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengucapkan terima kasih kepada kontingen luar daerah yang ikut memeriahkan Festival Garis Imaginer di Sleman.
"Agenda tersebut merupakan salah satu bukti visi misi Kabupaten Sleman yaitu Sleman Berbudaya," katanya.
Ia mengatakan, melalui ajang budaya ini dapat menampilkan berbagai seni dan budaya masing-masing daerah sekaligus melestarikan dan membangkitkan cinta budaya kepada masyarakat, meneguhkan kembali warisan yang adiluhung.
"Festival Garis Imajiner bukan hanya dimanfaatkan untuk mengenalkan pentas budaya di Kabupaten Sleman. Tetapi menampilkan potensi-potensi budaya yang ada di seluruh wilayah Sleman," katanya.
Baca juga: Sultan akan buka Festival Anggrek Merapi
Baca juga: Yogyakarta gelar paket wisata murah pada 1-28 Februari 2018
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019