Surabaya, (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, pada Kamis melakukan aksi unjuk rasa menyambut kedatangan Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan, Andi Malarangeng. Mahasiswa yang berdemo sempat terlibat keributan dengan pihak keamanan. Malarangeng tampil sebagai pembicara Dialog Publik Kebijakan Publik dan Pengentasan Kemiskinan Pascakenaikan BBM. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unair Menggugat, menggelar aksi sekitar pukul 13.00 WIB saat dialog publik berlangsung di aula Fakultas Ekonomi Unair Surabaya. Massa aksi itu nekat masuk ke ruang diskusi dengan membawa spanduk bertuliskan "nasionalisasi aset pertimbangan migas" dan sejumlah tulisan lainya. Korlap aksi, Abdul Ghoni menyatakan, kenaikkan harga BBM mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat, hal itu dibuktikan dengan naiknya tarif angkut dan barang lainya. "Adanya BLT (bantuan langsung tunai) bukan solusi mengatasi naiknya harga kebutuhan pokok, akibat dari kenaikkan harga BBM", katanya menegaskan. Ia meminta agar pemerintah segera menasionalisasikan aset pertambangan migas. Pasalnya, banyak tambang migas telah dikuasai swasta asing seperti halnya Blok Cepu di Bojonegoro yang dikuasai ExxonMobil. Menanggapi hal itu, Andi Malarangeng menganggap bahwa aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. "Sebetulnya, mahasiswa tidak harus demo dalam menyampaikan aspirasi, dengan diskusi akan lebih banyak menemukan sudut pandung", katanya. Mengenai BLT, kata Andi, merupakan solusi terakhir dalam menyiasati kenaikkan harga BBM. Pasalnya, selama ini subsidi BBM hanya dinikmati orang-orang kaya. Dengan adanya BLT, setidaknya masyarakat miskin bisa merasakan subsidi BBM. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008