Jakarta (ANTARA) - Setelah ditinggalkan seluruh jamaah Indonesia sejak kloter terakhir meninggalkan Mekkah, 6 September 2019, petugas haji menyisir sejumlah hotel bekas dihuni jamaah Indonesia di 11 sektor di Kota Mekkah dan ditemukan banyak KTP tercecer.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid di Kota Mekkah, Jumat mengatakan pihaknya melakukan penyisiran di hotel-hotel yang pernah ditempati jamaah haji Indonesia di Mekkah.
“Kami menemukan sejumlah dokumen penting termasuk KTP anggota jamaah haji Indonesia yang tercecer di hotel-hotel yang mereka pernah tempati selama di Mekkah,” katanya.
Dokumen dan kartu tersebut ditemukan ada yang beserta dompetnya di sudut-sudut kamar, pojok lobi hotel, hingga di lorong-lorong hotel.
Selain KTP, Subhan menambahkan, ada dokumen penting lain milik jamaah Indonesia yang ditemukan.
“Ada juga Kartu Indonesia Sehat, kartu BPJS, dan beberapa yang lain,” katanya.
Rencananya, pihaknya akan merekap dan mengirimkan dokumen penting tersebut ke masing-masing alamat yang tertera.
“Setelah sweeping di sektor, kami menemukan beberapa KTP. Insya Allah akan kami kirimkan ke alamat masing-masing setelah tim tiba di Jakarta,” ujar Subhan.
Masa operasional haji Daerah Kerja Mekkah telah berakhir sejak Jumat, 6 September 2019 lalu. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kondisi Mekkah, termasuk jamaah haji yang masih dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Mekkah.
“Saat ini masih ada beberapa petugas yang tetap tinggal di Mekkah, termasuk petugas kesehatan. Kami terus memantau kondisi jamaah kita yang masih terbaring di RSAS,” ujarnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga 10 September 2019 pukul 19.00 waktu Arab Saudi, saat ini masih terdapat 36 jamaah haji yang dirawat di RSAS Mekkah.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019