Jakarta, (ANTARA News) - Ratusan orang dari kalangan guru bantu dan petani tebu menyambangi Gedung DPR/MPR untuk berunjukrasa. Akibatnya, arus lalu-lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mengalami kemacetan, untuk itu para pengguna jalan perlu lebih berhati-hati.
Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis, kemacetan itu juga disebabkan oleh banyaknya pengguna jalan yang melambatkan laju kendaraan mereka untuk menyaksikan aksi demo yang sedang berlangsung.
Dua kelompok pendemo yang menyebabkan padatnya arus lalu lintas diawali oleh sekitar 500 orang dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Republik Indonesia (APTR-RI) dan dilanjutkan dengan sekitar 150 orang yang berprofesi sebagai guru bantu di Bandung.
Para pendemo dari APTR-RI menuntut pemerintah agar lebih memperhatikan nasib para petani tebu terutama setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Mereka menggunakan 17 bus yang awalnya diparkir di Jalan Gatot Subroto, lalu dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda Senayan.
Sedangkan para pengunjuk rasa dari perhimpunan guru bantu memakai tiga bus dari Bandung, Jawa Barat. Setelah sampai, mereka langsung melakukan orasi menuntut status Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baik perwakilan dari APTR-RI maupun dari pihak guru bantu kini sedang diterima oleh sejumlah anggota legislatif dari Komisi VI DPR/MPR.
Sebelumnya, sebanyak 50 orang dari Indonesian Tobacco Control Network (ITCN) berdemo di depan Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/6) pagi untuk mendesak pemerintah meratifikasi FCTC atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau.
Aksi unjuk rasa rencananya juga akan dilakukan oleh LSM Koalisi Anti Utang (KAU) untuk menolak liberalisasi Migas dan kenaikan harga BBM di depan Kantor Bank Dunia di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. (*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008