Salzburg (ANTARA News) - Tim lapis kedua Spanyol bangkit dari ketinggalan 0-1 untuk akhirnya berbalik menang 2-1 atas juara bertahan Yunani pada laga terakhir penyisihan Grup D di Salzburg, Kamis dinihari WIB. Gol kemenangan Spanyol terjadi dua menit menjelang pertandingan berakhir melalui sundulan penyerang Daniel Guiza yang menyambut umpan Sergia Garcia. Bagi Yunani, kekalahan tersebut adalah untuk yang ketiga kalinya dari tiga pertandingan di babak penyisihan. Hasil pertandingan tersebut sebenarnya sudah tidak berpengaruh bagi kedua tim karena Spanyol sudah pasti lolos, sementara Yunani sebaliknya sudah dipastikan tersingkir. "Pertandingan di babak pertama berlangsung ketat dan sulit, tapi kita berhasil melaluinya dan akhirnya memenangi pertandingan," kata pemain tengah Spanyol Xabi Alonso yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan itu. "Sekarang waktunya untuk memikirkan pertandingan menghadapi Italia yang jauh lebih penting," katanya. Sementara itu pelatih Spanyol Luis Aragones berujar: "Saya memiliki 23 pemain bagus dan pada babak kedua kami bermain lebih baik dan lebih cerdas." Yunani sempat unggul lebih dulu pada akhir babak pertama melalui sundulan penyerang Angelos Haristeas, tapi pemain tengah Spanyol, Ruben de la Red menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-60. Dengan mengistirahatkan sebagian besar pemain utama sebagai persiapan jelang perempat-final menghadapi Italia, Senin (23/6) dinihari WIB, pertandingan menghadapi Yunani tidak lebih sekedar mempertahankan gengsi. Spanyol berpeluang mencetak gol lebih dulu diawal pertandingan ketika tendangan keras De la Red meleset tipis dari tiang gawang, sementara tendangan Xabi Alonso dari jarak jauh, hampir saja memperdaya kiper Antonis Nikopolidis. Tapi Yunani berhasil memecah kebuntuan tiga menit menjelang babak pertama berakhir. Haristeas yang tidak terjaga di daerah pertahanan Spanyol, menang dalam duel di udara saat menyambut tendangan bebas Giorgios Karagounis dari luar kotak penalti. Para pemain cadangan Yunani pun ikut menyerbu ke lapangan untuk merayakan gol tersebut bersama kiper Nikopolidis yang dipercaya sebagai kapten sebagai penghormatan karena ia akan segera pensiun usai Euro 2008. Alonso hampir saja mencetak gol melalui tendangan "drive" dari jarak 25 meter, tapi bola masih membentur mistar gawang. Pada menit ke-60, De la Red akhirnya mencetak gol untuk menyamakan keduduka menjadi 1-1, dan sekaligus gol pertamanya untuk Spanyol. Ketika pertandingan tersisa dua menit, Guiza akhirnya mencetak gol kemenangan Spanyol menyambut umpan panjang dari Cesc Fabregas untuk menaklukkan kiper Nikopolidis. Sementara itu pelatih Yunani Otto Rehhagel, yang juga memimpin Yunani saat membuat kejutan besar dengan tampil sebagai juara di Euro 2004 Portugal, menolak untuk menyalahkan pemainnya atas penampilan buruk mereka. "Saya sudah katakan kepada pemain saya bahwa kami harus mengucapkan selamat jalan dengan cara yang elegan. Itulah yang mereka lakukan hari ini. Setelah pertandingan usai, saya tidak ingin menyalahkan pemain secara individual," katanya. Dengan kemenangan itu, Spanyol tidak tergoyahkan sebagai juara Grup D dengan nilai maksimal sembilan, mengungguli Rusia yang mengumpulkan nilai enam setelah pada saat yang bersamaan mengalahkan Swedia 2-0. Swedia yang sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang menghadapi Rusia, berada di urutan ketiga, disusul juara bertahan Yunani yang tidak pernah memenangi satu pertandingan pun, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008