Nairobi (ANTARA) - Kenya pada Jumat menambah vaksin malaria pertama di dunia ke jadwal imunisasi rutin bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun, menjadi negara Afrika ketiga yang meluncurkan vaksin untuk penyakit yang membunuh satu anak setiap dua menit secara global.
Malaria merupakan pembunuh utama anak-anak di bawah lima tahun di negara Afrika Timur. Vaksin tersebut begitu penting dalam upaya memerangi penyakit malaria sebab langkah lain seperti penggunaan kelambu nyamuk tidak terbukti efektif, kata dirut Kementerian Kesehatan Kenya, Wekesa Masasabi kepada Reuters.
"Kami masih memiliki insiden 27 persen (infeksi malaria) anak-anak di bawah usia lima tahun," kata Masasabi sebelum peluncuran vaksin pada Jumat di daerah Homa Bay.
Program Home Bay merupakan langkah awal pemerintah menuju pemahaman kesadaran vaksin baru, katanya.
Negara Afrika Ghana dan Malawai meluncurkan program percontohan vaksin mereka awal tahun ini. Kenya berencana meluncurkan vaksin ke delapan dari 47 daerah selama dua tahun ke depan, kata Masasabi.
Malaria dapat diberantas dalam satu generasi, menurut para ahli kesehatan dunia dalam laporan utama akhir pekan lalu yang ditugaskan oleh jurnal medis The Lancet. Laporan Lancet bertolak belakang dengan kesimpulan Agustus lalu dari peninjauan ulang malaria oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli mendesak WHO untuk tidak menjauh dari "tujuan proporsi epik" ini.
Malaria menginfeksi sekitar 219 juta orang sepanjang 2017, membunuh sekitar 435.000 dari mereka, yang sebagian besar bayi dan anak-anak di wilayah miskin Afrika.
Sumber: Reuters
Baca juga: 25 juta warga Afrika terancam malaria akibat perubahan iklim
Baca juga: Vaksin malaria pertama di dunia disahkan di Eropa
Baca juga: Terobosan peneliti Australia dekatkan vaksin malaria
Baca juga: GSK akan pasarkan vaksin malaria pertama dunia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019