Lubukbasung, (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengambil sampel udara ambien (udara bebas di permukaan bumi) sekitar Kantor Bupati di Lubukbasung untuk diuji kelayakannya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam, Hamdi didampingi Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Lingkungan Hidup, Meilinda di Lubukbasung, Jumat, mengatakan pengambilan sampel dilakukan pada Jumat (13/9) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
"Pengambilan sampel udara itu dilakukan selama tiga jam untuk menguji kelayakan apakah masih tergolong sehat atau tidak," katanya.
Baca juga: Kualitas udara Sumatera Barat menurun
Baca juga: Kebakaran hutan Riau belum pengaruhi udara Sumbar
Pengambilan sampel itu menggunakan dua alat yakni, high volume air sampler untuk pengukuran parameter Total Suspended Particulate (TSP), Partikel kurang 10 melimeter (PM 10) dan PM.2.5.
Selain itu menggunakan alat air impinger sampler untuk pengukuran parameter sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).
Hasil pemeriksaan akan keluar setelah tiga jam setelah pengambilan dilakukan.
Apabila lebih dari baku mutu, tambahnya, maka udara di Lubukbasung dan sekitarnya tidak sehat, sehingga warga disarankan untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Ini dalam rangka agar warga tidak mengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," katanya.
Ia menambahkan pengambilan sampel yang dilakukan untuk Agam wilayah barat meliputi Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari, Tanjungraya, Tanjungmutiara, Palembayan dan Matur.
Sedangkan pemantauan kondisi udara untuk Agam wilayah timur meliputi Kecamatan Baso, Canduang, Palupuh, Kamangmagek, Banuhampu dan lainnya telah dilakukan oleh Global Atmosphere Watch (GOW) Koto Tabang, Kecamatan Palupuh.
"Dari hasil pemeriksaan GOW Koto Tabang, kondisi udara masih dibawah baku mutu," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019