"Kebakaran terjadi sejak hari Kamis kemarin, titik api masih bermunculan di tempat-tempat yang berbeda," sebut Dotulong di Manado.
Tidak adanya akses ke areal perkebunan yang terbakar itu menyebabkan kendaraan pemadam kebakaran tidak bisa memaksimalkan upaya pemadaman.
Baca juga: Sejumlah penerbangan di Bandara Pekanbaru tertunda, akibat kabut asap
Baca juga: Kabut asap pekat, Jembatan Siak IV Pekanbaru seperti hilang
Jadinya, kata dia, personel BPBD, pemadam kebarakan, TNI dan Polri dibantu masyarakat hanya memadamkan secara manual.
Upaya pemadaman api yang menjalar ke arah utara menuju kawasan permukiman di Kota Manado itu sulit dilakukan karena angin yang bertiup cukup kencang.
"Kami berharap semakin banyak masyarakat yang mau berpartisipasi memadamkan api tersebut sehingga tidak meluas dan menjangkau permukiman warga, termasuk dukungan dari pemilik kebun," ajaknya.
Personel pemadam kebakaran saat ini disiagakan di wilayah perkebunan yang jaraknya semakin dekat dengan permukiman warga.
"Memang belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran ini, dugaan awal kami karena membakar lahan kemudian menjalar," jelasnya.
Dia pun berharap masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar sehingga tidak meluas ke kawasan hutan, pertanian atau perkebunan warga.
Baca juga: Kabut asap hambat pelayaran di Sungai Kayan, Kalimantan Utara
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019