Makassar (ANTARA News) - Hingga Maret 2008, kasus HIV/AIDS di Indonesia telah mencapai sekitar 17.998. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), dr. Nafsiah Mboi mengemukakan di Makassar, Rabu, dari angka tersebut, 10 persen di antaranya merupakan kasus HIV ,sedangkan 90 persen lainnya berpotensi AIDS bila tidak segera ditangani. Menurut Nafsiah, salah satu upaya penanggulangan HIV/AIDS adalah melalui program "harm reduction", yakni mengurangi dampak buruk khususnya infeksi HIV di kalangan pengguna narkoba dengan jarum suntik. Upaya pengobatan yang dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus ini adalah melalui pengobatan dengan antiretroviral (ARV), yaitu obat yang bisa menghambat laju perkembangan virus di dalam darah serta penanganan yang manusiawi. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pengguna Napza suntik. Sebab selama ini, ujar Nafsiah, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan pengguna Napza suntik sering mendapat perlakuan yang diskriminatif di sarana-sarana kesehatan. Sementara itu, Ririn Habsari dari Yayasan Pendidikan Rakyat Indonesia (YPRI), menyebutkan berdasarkan hasil riset yang dilakukannya pada Juli hingga November 2007, korban narkoba juga ada yang berasal dari perempuan baik sebagai pengguna maupun mereka yang memiliki pasangan sebagai pengguna narkoba. Menurut dia, pengguna narkoba perempuan sering menjadi tameng bagi pengguna narkoba pria dan kadang bertugas pula mencari uang dan mencari barang serta mengurusi pasangannya. Sementara perempuan yang memiliki pasangan pengguna narkoba sering pula mendapat masalah dimana mereka dipermalukan, selalu dibohongi bahkan sering mengalami kekerasan, termasuk harta dan tabungannya terkuras akibat tindakan yang dilakukan pasangannya. Akibatnya, kata Ririn, perempuan pengguna narkoba maupun mereka yang memiliki pasangan sebagai pengguna narkoba, mengalami masalah kesehatan, sosial dan ekonomi. Sebab itu dia berharap agar ada upaya yang dilakukan KPA untuk memperkecil jumlah perempuan yang tidak tahu status kecanduan dan status HIV pasangannya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008