Jakarta (ANTARA) - Kepolisian RI meyakini terpilihnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Irjen Pol Firli Bahuri akan membuat dua lembaga itu semakin solid.
"Tanggapan kami tentunya, saat ini memang hubungan antara Polri dan KPK sudah sangat solid dalam hal penegakan hukum terhadap pemberantasan korupsi juga hubungannya sangat baik sekali," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Hubungan baik selama ini, kata Dedi Prasetyo, terjalin dari proses penangkapan, penyitaan, penggeledahan serta kegiatan supervisi kasus-kasus korupsi yang ditangani Polri.
Baca juga: Pimpinan KPK yang baru - Fahri beri pesan kepada pimpinan KPK terpilih
Baca juga: Pimpinan KPK yang baru, Komisi III: pro-kontra capim KPK telah usai
Baca juga: GNPK RI Banyumas minta Firli buktikan sebagai pemberantas rasuah
Tentang polemik Firli Bahuri, Dedi Prasetyo mengatakan ditariknya jenderal bintang dua itu oleh Mabes Polri untuk dipromosikan sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
"Yang bersangkutan secara sosiokultural itu kebetulan adalah orang sana dan memiliki hubungan sangat baik kepada masyarakat di Sumatera Selatan. Dengan ketika yang bersangkutan memimpin di Sumatera Selatan, justru mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat Sumatera Selatan," tutur dia.
Terkait pemilihan lima anggota KPK yang baru, Polri memberikan apresiasi kepada anggota legislatif yang menentukan secara demokratis, transparan dan akuntabel.
Ada pun Komisi III DPR RI memilih lima orang menjadi anggota KPK periode 2019-2023, setelah melakukan pemungutan suara yang berlangsung pada Jumat dini hari.
Kelima orang itu adalah Nawawi Pamolango (50 suara), Lili Pintouli Siregar (44 suara), Nurul Ghufron (51 suara), Alexander Marwata (53 suara), dan Firli Bahuri (56 suara).
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019