Jakarta (ANTARA) - Terkadang, sebagian orang menganggap rasa gatal lebih terasa pada malam ketimbang siang hari dan dokter punya jawaban sederhana mengenai hal ini.
"Tidak beraktivitas sama sekali. Saat gatal sempat menggaruk, terasa lebih kuat. Gatal makanya lebih terasa pada malam hari karena sudah tidak ada hal yang menyita pikiran," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Pondok Indah-Puri Indah, dr Susie Rendra, SpKK di Jakarta, Kamis (12/9).
Munculnya rasa gatal sebenarnya bisa dipicu berbagai hal, salah satunya mandi air panas. Kebiasaan mandi menggunakan air panas bisa menyebabkan kulit kering dan kondisi ini memicu rasa gatal.
Selain itu, pemilihan sabun yang salah juga dapat menjadi penyebab. Susie mengatakan, sabun antiseptik atau antibakteri cenderung membuat kulit menjadi kering dan memunculkan gatal.
Penyebab lainnya, obat yang dikonsumsi. Obat untuk penderita darah tinggi misalnya, menyebabkan urine meningkat. Kondisi ini membuat kandungan air di badan turun sehingga kulit menjadi kering dan muncul gatal.
Terkadang, rasa gatal bisa pulih saat Anda menggaruknya. Namun, saat gatal tak kunjung pulih, sebaiknya Anda waspada. Karena bisa saja ada penyakit yang tak Anda sadari muncul.
"Diabetes misalnya. Buang air kecil sering, air di badan berkurang, memicu kulit dehidrasi sehingga kering dan gatal," kata Susie.
Masalah kegasanan juga bisa dipertimbangkan. Susie mengatakan, sering menemukan pasien yang merasa kulitnya gatal namun tak jelas penyebabnya dan tidak kunjung membaik. Setelah ditelaah, ternyata ada keganasan.
"Pada pria, keganasan prostat misalnya, diawali gatal yang tidak sembuh-sembuh," ujar Susie.
Baca juga: Lipatan seputar mata terkadang bukan semata kantong mata
Baca juga: Atasi gatal bisa dengan meletakkan handuk panas?
Baca juga: Gatal usai mencukur rambut di area ketiak? Ini sebabnya
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019