Australia Gusar Dengan Berkurangnya Warga Berpendidikan S3
Rabu, 18 Juni 2008 09:02 WIB
Brisbane (ANTARA News) - Menurunnya jumlah warga Australia yang berupaya meraih pendidikan hingga ke jenjang doktoral (PhD) merupakan "bencana nasional" bagi negara itu.
Peringatan itu disampaikan Universitas Nasional Australia (ANU) dalam submisinya untuk komite pelatihan riset DPR Australia di Canberra. Komite ini akan memulai rapat dengar pendapat Rabu (18/6), demikian Harian "The Australian" melaporkan, Rabu.
ANU mengingatkan bahwa tanpa mahasiswa doktoral, berkembangnya pemikiran inovatif, dan pendanaan baru yang lebih memadai, Australia akan sulit mewujudkan dirinya sebagai negara berbasis pengetahuan berkelas dunia.
Saat ini persaingan antarnegara untuk mendapatkan sumberdaya manusia terbaik sangat tinggi. Negara-negara lain tidak hanya melakukan investasi pada sumberdaya manusianya sendiri tetapi juga mencari orang-orang terbaik Australia, sebut The Australian.
Jumlah warga Australia yang mengambil program pendidikan doktoral (S3) di negara itu cenderung menurun setiap tahunnya. Pada 2006, jumlahnya mencapai 4.510 orang atau turun dibandingkan tahun 2000 yang mencapai 5.068 orang.
Di beberapa bidang studi, seperti kehutanan dan radiografi, jumlah warga Australia yang mendaftar di program PhD kurang dari 10 orang pada 2006.
Berdasarkan data tahun 2006 itu, terungkap pula bahwa persentase jumlah mahasiswa PhD Australia yang menekuni rumpun ilmu kemasyarakatan dan budaya lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menekuni bidang fisika, kesehatan, dan teknik.
Mereka yang mengambil bidang studi kemasyarakatan dan budaya mencapai 24 persen, sedangkan mereka yang menekuni bidang eksakta mencapai 19 persen, kesehatan (13) dan teknik (11 persen). (*)