Warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Khansa Atira (23) hampir merampungkan pendidikan strata 2 (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebelum kecelakaan maut KM91 Tol Cipularang merenggut nyawanya, Senin (2/9).
"Januari 2020, harusnya wisuda. Kemarin dia lagi mau menyelesaikan tesisnya," ujar sang ayah, Ermansyah (53) saat menerima penyerahan jasad Khansa di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.
Almarhumah tercatat sebagai Mahasiswi jurusan Ilmu Bisnis dan Managemen Pascasarjana S2 ITB.
Ermansyah mengatakan putrinya dalam perjalanan pulang menuju kediaman di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dari indekos di daerah Tubagus Ismail, Bandung.
"Dia naik mobil Mazda 2 warna hitam B 411 AT. Dia baru saja mengurus tesisnya dengan dosen di Bandung," katanya.
Baca juga: Korban kecelakaan Cipularang guru madrasah idola siswa
Baca juga: RS Polri serahkan empat jasad korban Tol Cipularang kepada keluarga
Baca juga: Korlantas Polri segera analisis keamanan Tol Cipularang
Ermansyah menyebut Khansa sebenarnya berniat pulang pada Rabu (4/9), sesuai dengan pemberitahuan melalui pesan singkat kepada keluarga.
"Saya sampai sekarang tidak tahu kenapa dia pulang lebih cepat. Cuma ngasih tahu lewat WA, tapi saat saya bales, hanya muncul tanda pesan sudah dibaca, tapi tidak dibalas. Terakhir komunikasi pukul 11.38 WIB," katanya.
Berkat pertolongan teman yang berprofesi anggota Polri, keluarga bisa melacak keberadaan telepon genggam milik Khanza. Di KM91 Tol Cipularang.
Saat menyadari putrinya menjadi salah satu korban kecelakaan, Ermansyah menyerahkan data antemortem untuk keperluan identifikasi dan akhirnya mendapat kabar dari RS Polri anaknya teridentifikasi pada Rabu (11/9).
Jenazah Khansa dimakamkan di TPU Penggilingan, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019