Nias Selatan (ANTARA) - Presiden Joko Widodo direncanakan akan diberi gelar kebangsawanan Nias oleh tokoh adat Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, saat kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu ke Desa adat Bawomatuluo, Kecamatan Fanayama, Jumat (13/9).
Tokoh adat sekaligus Kepala Desa Bawomataluo Hans Martin Wau di Nias Selatan, Kamis, mengatakan pihaknya akan memberikan gelar kebangsawanan kepada Presiden Joko Widodo dengan gelar Tuha Famaeto Hagaluo.
Gelar tersebut bermakna Presiden Joko Widodo sebagai pembawa sinar terang kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia, secara khusus di Desa Bawomataluo.
Baca juga: Kominfo sediakan media center dukung Saul Nias 2019
"Beliau sangat pantas diberi gelar kebangsawasan dengan gelar Tuha Famaeto Hagaluo," kata pria yang juga bergelar Tuha Siwa Ataree tersebut.
Bawomataluo dalam bahasa Nias yang berarti bukit matahari. Sebuah desa di atas bukit yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan masih terpelihara dengan baik.
Desa Bawomataluo sudah menjadi ikon utama Pulau Nias dan sampai sekarang berbagai cagar budaya dan adat istiadat Nias tetap dipelihara dengan baik.
Ia mengatakan pemberian gelar kebangsawanan tersebut sebagai bentuk kegembiraan dan telah disepakati melalui rapat adat oleh tokoh-tokoh adat di desa tersebut.
"Dari kesepakatan kami semua, Presiden Joko Widodo sangat pantas diberikan gelar kebangsawanan," katanya.
Baca juga: KKP lakukan bersih pantai dukung Sail Nias
Baca juga: Dukung Sail Nias, Basarnas kerahkan kekuatan maksimal
Baca juga: Atraksi terjun payung turut meriahkan puncak Sail Nias 2019
Pewarta: Juraidi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019