Batam (ANTARA News) - Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Johor, Malaysia menderita gangguan jiwa setelah dicekoki obat dan disuntik oleh majikan mereka.
"Dia disuntik,... yang itu dicekokin obat, hingga daya pikirnya eror," kata Sabari, staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru yang bertugas memulangkan TKI sambil menunjuk dua TKI yang termenung di penampungan Batam, Selasa.
Rano Karno (47) dan Saiman (35) dinyatakan sakit jiwa oleh sebuah rumah sakit (RS) di Malaysia, sebelum dilaporkan pihak RS ke KJRI, 10 Januari 2008.
Sejak itu, KJRI terus merawat kedua TKI hingga kondisinya memungkinkan untuk dipulangkan ke tanah air.
Saat tiba di Batam, Selasa, Rano Karno sudah bisa diajak bicara, sedangkan Saiman terlihat tegang memelototi semua orang di ruangan.
"Mungkin masih trauma," kata Sabari.
Berdasarkan keterangan KJRI, kedua TKI bekerja pada sebuah perkebunan kelapa sawit.
Dua stres
Selain Rano Karno dan Saiman, dua TKI lain Jumriah (34) asal Madura dan Riyanti (33) asal Surabaya juga terlihat stres.
Menurut Sabari, Jumriah mengalami kekerasan sehingga trauma.
KJRI yang ingin mengumpulkan keterangan kesulitan berkomunikasi, karena Jumriah hanya mau berkomunikasi dengan Bahasa Madura (meski menguasai Bahasa Malaysia) dengan suara terbata-bata.
Jumriah sempat dirawat beberapa bulan di Hospital Sultanah Aminah, Malaysia, dan diserahkan RS ke KJRI 11 Januari 2008 akibat gejala liver yang dideritanya.
Di penampungan Batam, Jumriah terbaring. Ia terlihat kurus dan kulitnya berkeriput, hingga nampak lebih tua dari usia yang sebenarnya, 34 tahun.
Sedangkan Riyanti selalu marah-marah. Ia memarahi semua wartawan tanpa alasan. Usai marah, ia ke luar pagar dalam shelter dan duduk di atas penyangga pos satpam, sambil mengawasi setiap orang yang lalu lalang.
Menurut TKI yang turut dipulangkan bersama dia, Siti Rohana, sejak di KJRI, Riyanti selalu marah tanpa alasan.
"Dia tak mau ikut piket. Marah-marah terus," kata perempuan yang pulang ke Indonesia karena ditipu agen.
Sementara itu, Rano Karno, saat diajak berkomunikasi menyebutkan dia ingin pulang ke Riau, sedangkan saat ditanya mengenai rekannya yang lain, ia hanya terdiam.
Selain dua gila dan dua stres, KJRI juga memulangkan lima TKI bermasalah lainnya. Umumnya, mereka dipulangkan karena tak dibayar gaji atau pekerjaan terlalu berat dan ditipu agen.
Lima TKI itu adalah Dina Mariana (28) asal Jawa Timur, Siti Rohana (25) Banten Labuan, Siti Nurbaya, Uswatun (25) Jawa Timur dan Puji Astuti (22) Madura.
Selain sembilan orang yang dipulangkan, di KJRI Kohor masih tersisa sekitar 30 TKI bermasalah yang menunggu waktu pemulangan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008